Pembangunan Pabrik Bioavtur Dimulai Akhir 2025

Plt. Sekretaris Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel, Eko Agusrianto. Foto: dok/Istimewa--

REL, Palembang – Pembangunan pabrik Crude Coconut Oil (CCO) yang akan memproduksi bahan baku bioavtur atau sustainable aviation fuel (SAF) pertama di Sumatera Selatan dijadwalkan memulai tahap groundbreaking pada akhir tahun 2025. Pabrik ini berlokasi di Desa Muara Sungsang II, Kabupaten Banyuasin, dan merupakan bagian dari program hilirisasi sektor perkebunan.

Plt. Sekretaris Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel, Eko Agusrianto, menyatakan seluruh proses perizinan telah rampung. "Rencananya, akhir tahun ini akan dilaksanakan groundbreaking. Proyek ini merupakan salah satu bentuk hilirisasi sektor perkebunan yang masuk dalam program jangka panjang BKPM," kata Eko di Palembang, Sabtu (6/9/2025).

Pabrik CCO ini digarap oleh PT Green Power Palembang. Awalnya, proyek ini berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), namun kini telah berubah menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Perubahan status ini membuat penanganan proyek langsung berada di bawah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

BACA JUGA:Hama Tikus Sebabkan Gagal Panen

"Sekitar Juni kemarin, kami bersama BKPM sudah menggelar FGD untuk memfasilitasi berbagai kendala akibat perubahan status PMDN ke PMA. Alhamdulillah BKPM berkomitmen penuh membantu agar pembangunan pabrik ini segera terealisasi di Sumsel," jelas Eko.

Tahap awal investasi untuk pembangunan pabrik ini diperkirakan mencapai Rp500 miliar. Eko menyebutkan nilai investasi tersebut berpotensi meningkat seiring dengan rencana perluasan kapasitas produksi oleh investor di masa mendatang.

"Tinggal perkembangan seiring waktu, mereka siap melakukan ekspansi. Pada tahap pertama, realisasinya sekitar nilai tersebut," ujar Eko.

BACA JUGA:Battle Tablet Murah: Advan Tab VX Neo atau Itel VistaTab 10 Mini, Siapa Jagoan Gaming?

Pabrik ini akan mengolah kelapa menjadi CCO, yang kemudian diolah lebih lanjut menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Keberadaannya diharapkan dapat mendukung ketersediaan energi terbarukan dan memperkuat posisi Sumsel sebagai salah satu sentra industri hilirisasi perkebunan di Indonesia. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan