Hidupkan Kembali Warisan Budaya yang Hampir Terlupa

hidupkan kembali warisan budaya yang hampir terlupa rel, lahat - pemerintah kabupaten lahat menunjukkan keseriusannya dalam menjaga identitas budaya lokal. melalui dinas pendidikan dan kebudayaan, digelar pelatihan aksara ulu yang dipusatkan di hotel santika lahat. kegiatan ini melibatkan guru, pengawas, kelompok kerja kepala sekolah (k3s), hingga komunitas pemerhati budaya. aksara ulu, yang merupakan salah satu sistem tulisan kuno masyarakat sumatera selatan, khususnya lahat dan sekitarnya, kini berada di ambang kepunahan. arus modernisasi membuat keberadaannya semakin jarang digunakan, bahkan nyaris dilupakan. baca juga:dprd pagar alam sepakati kua ppas kota pagar alam tahun 2026 melalui pelatihan ini, pemerintah daerah berupaya menghidupkan kembali aksara leluhur lewat jalur pendidikan formal maupun nonformal. kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten lahat, h. niel aldrin, se., m.ap, menegaskan bahwa aksara ulu tidak boleh dipandang sekadar sebagai peninggalan sejarah. “aksara ulu adalah bukti jati diri dan kekayaan intelektual leluhur kita. sudah waktunya generasi muda mengenal serta mempelajarinya kembali,” tegas niel, didampingi sekretaris dinas pendidikan dr. hasferi susanto, m.pd, jumat (19/9). senada dengan itu, ketua pelaksana kegiatan sekaligus kepala bidang kebudayaan, syaihul azhar, se., mm, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya memperkenalkan, melainkan juga membekali pendidik dengan keterampilan nyata. baca juga:ajak warga palembang kuasai teknologi dan ekonomi syariah mereka diharapkan mampu membaca, menulis, sekaligus mengintegrasikan aksara ulu ke dalam kurikulum muatan lokal di sekolah. “kami berharap para peserta dapat menjadi agen regenerasi. setelah pelatihan, mereka bisa menularkan pengetahuan ini kepada siswa, sehingga aksara ulu tetap hidup di tengah masyarakat,” ujarnya. tidak hanya materi teori, pelatihan juga menghadirkan praktik menulis aksara ulu, diskusi budaya, hingga pemaparan narasumber ahli filologi dan sejarah lokal. para peserta pun tampak antusias, karena selain menambah wawasan, kegiatan ini juga membangkitkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga warisan nenek moyang. baca juga:perwali tari sambut harus disahkan dalam 30 hari dengan terselenggaranya pelatihan ini, kabupaten lahat menegaskan komitmennya sebagai daerah yang peduli terhadap pelestarian budaya. lebih dari sekadar kegiatan seremonial, langkah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk ikut menjaga kekayaan budaya nusantara. (*)

Tag

Share

• 
• 
• 
• 
•