PDRB per Kapita Muara Enim Tembus U$11.477,9

REL, Muara Enim – Kabupaten Muara Enim kembali mencatatkan kinerja ekonomi yang impresif. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Kabupaten Muara Enim mencapai angka tertinggi di Sumatera Selatan (Sumsel), yakni sebesar 11.477,9 US Dolar pada Triwulan II-2025.

Selain PDRB per kapita tertinggi, Kabupaten Muara Enim juga memimpin dalam laju pertumbuhan PDRB di Sumsel. Pertumbuhan ekonomi daerah tersebut tercatat melonjak 7,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Data strategis ini diungkapkan langsung oleh Kepala BPS RI, Dr. Amalia Adininggar Widyasanti, dalam pemaparan statistik strategis Sumatera Selatan di Griya Agung Palembang, pada acara penandatanganan kesepakatan antara BPS dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumsel.

Amalia menjelaskan, tingginya pertumbuhan ekonomi di Muara Enim tidak lepas dari kontribusi sektor pertambangan, yang memang menempatkan Muara Enim sebagai sentra pertambangan batubara utama di provinsi tersebut.

BACA JUGA:Bupati Joncik Ingatkan Bahaya Laten PKI, Generasi Muda Harus Cinta Pancasila dan NKRI

Dalam kesempatan yang sama, Amalia juga mengajak seluruh pemerintah daerah untuk memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis data sosial ekonomi yang akurat dan komprehensif guna mendukung kebijakan pembangunan di daerah.

Sementara itu, Bupati Muara Enim, H. Edison, menyampaikan rasa syukurnya atas tren positif ini. Ia menyebut capaian tersebut sebagai buah dari kerja keras dan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.

"Pemerintah Kabupaten Muara Enim akan terus mengoptimalkan program-program strategis guna mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi," ujar Bupati Edison.

BACA JUGA:Samsung Galaxy S26 Meluncur Januari 2026, Usung Kamera Tanpa Tonjolan dan Layar 3.000 Nits

Salah satu fokus utama Pemerintah Kabupaten Muara Enim ke depan adalah merealisasikan pembangunan jalan khusus batubara. Jalan khusus ini tidak hanya diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan dan kerusakan jalan umum, tetapi juga untuk memfasilitasi pengangkutan batubara yang lebih efisien dan aman. Langkah ini diyakini akan semakin bermanfaat dalam meningkatkan produksi batubara daerah, sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (*)