Belasungkawa Mendalam Maresca Pasca Tragedi Jota

GOL: Mendiang Diogo Jota saat merayakan gol pertama timnya pada pertandingan Liga Premier antara Ipswich Town FC dan Liverpool FC di Portman Road pada 17 Agustus 2024, silam. Foto: Marc Atkins/Getty Images--
REL, Inggris — Manajer Chelsea, Enzo Maresca, mengungkapkan simpati mendalamnya kepada klub dan suporter Liverpool menjelang pertemuan kedua tim di Stamford Bridge pada Sabtu malam. Maresca menyamakan tragedi meninggalnya penyerang Liverpool, Diogo Jota, dengan pengalaman traumatis yang pernah ia alami saat masih bermain untuk Sevilla, menyusul kematian mendadak rekan setimnya, Antonio Puerta, pada tahun 2007.
Jota, yang merupakan pemain internasional Portugal, meninggal dunia pada usia 28 tahun dalam sebuah kecelakaan mobil tragis di provinsi Zamora, Spanyol, pada bulan Juli. Ia tewas bersama saudara laki-lakinya, Andre Silva. Kecelakaan itu terjadi saat mereka dalam perjalanan menuju Santander untuk menaiki feri kembali ke Inggris. Laporan Garda Sipil Spanyol menyebutkan mobil Lamborghini yang mereka tumpangi kehilangan kendali akibat pecah ban saat menyalip kendaraan lain, kemudian terbakar.
Jota, yang baru 11 hari menikahi kekasih masa kecilnya dan ibu dari tiga anaknya, Rute Cardoso, baru saja menjalani operasi paru-paru minor dan disarankan oleh dokter untuk tidak melakukan perjalanan udara.
Menanggapi duka yang dialami The Reds, Maresca berbagi kisah pahit yang dialaminya bersama Sevilla. "Saya melalui hal yang sama persis saat saya menjadi pemain 20 tahun yang lalu," ujar Maresca, merujuk pada kematian Puerta.
BACA JUGA:Gubernur Perkuat Sinergi dengan BNNP
Antonio Puerta, yang saat itu berusia 22 tahun, kolaps di lapangan saat pertandingan LaLiga melawan Getafe pada Agustus 2007. Meskipun sempat mendapatkan perawatan dan berjalan keluar lapangan, Puerta kembali pingsan di ruang ganti dan dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, ia meninggal tiga hari kemudian akibat gagal organ multipel dan kerusakan otak yang tidak dapat dipulihkan. Penyebab kematiannya adalah serangan jantung berkepanjangan yang disebabkan oleh kondisi jantung bawaan yang langka, kardiomiopati aritmogenik.
Kematian Puerta, yang dikenal karena gol penentu kemenangannya melawan Schalke 04 di semifinal Piala UEFA 2006 yang mengantar Sevilla ke final Eropa pertamanya, mengguncang dunia sepak bola dan memicu seruan untuk pemeriksaan jantung wajib bagi atlet profesional secara global.
Maresca secara terbuka menyatakan kekagumannya pada reaksi para pemain, klub, dan suporter Liverpool dalam menghadapi tragedi Jota. Ia menilai penampilan The Reds di musim ini, meskipun sempat kehilangan poin, sangat luar biasa mengingat beban emosional yang mereka pikul.
"Ketika Anda tiba di tempat latihan dan melihat setiap hari tempat itu kosong. Anda harus sangat kuat," tutur Maresca. "Bukanlah hal yang mudah bagi para pemain, bukan hal yang mudah bagi klub atau manajer. Inilah alasan mengapa bagi saya mereka melakukan yang lebih dari baik karena mereka berusaha mengatasi masalah yang tidak mudah."
BACA JUGA:Dukung Penuh Pembangunan Laboratorium Kesehatan Berskal Besar
Pernyataan Maresca ini memberikan dimensi kemanusiaan di tengah persaingan sengit antara Chelsea dan Liverpool, menjelang pertarungan Liga Primer Inggris yang dinanti-nantikan di Stamford Bridge. (*)