Bahas Data ATS, Kadisdikbud Pastikan Turun ke Lapangan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Empat Lawang menggelar kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Data Anak Tidak Sekolah (ATS). Foto : Parel/REL--
REL, Empat Lawang — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Empat Lawang menggelar kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Data Anak Tidak Sekolah (ATS).
Hal ino dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan dari Balai Kementerian yang menyebutkan lebih dari 8.000 anak di Empat Lawang belum bersekolah.
Namun, angka fantastis tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya. Data yang diterima masih bersifat sementara dan belum terverifikasi secara menyeluruh. Karena itu, pihak Disdikbud kini melakukan verifikasi langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi sebenarnya.
Kepala Disdikbud Empat Lawang, Jon Heri, menegaskan bahwa kemungkinan besar jumlah tersebut akan mengalami penurunan setelah pemeriksaan data dilakukan secara riil di desa dan kelurahan.
BACA JUGA:Estafet Kepemimpinan di Lapas Empat Lawang
“Untuk memastikan, kita akan cek ke lapangan. Berdasarkan laporan hasil rapat dengan para camat, banyak data yang tidak sinkron — sebagian anak yang tercatat tidak bersekolah ternyata sudah bersekolah,” ujar Jon Heri, Selasa (07/10/2025).
Ia menjelaskan, ketidaksesuaian data ini diduga disebabkan oleh belum diperbaruinya dokumen kependudukan, seperti Kartu Keluarga (KK).
Dalam beberapa kasus, anak masih tercatat sebagai belum sekolah di data kependudukan, padahal faktanya mereka telah aktif mengikuti kegiatan belajar di sekolah.
“Kita verifikasi ke lapangan biar tidak terkejut. Di KK belum pernah sekolah, padahal sudah sekolah,” jelas Jon Heri.
BACA JUGA:Pemuda Asal Paiker Empat Lawang Ditangkap
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa data dari Balai Kementerian belum divalidasi secara penuh. Saat ini, pihaknya terus melakukan pengumpulan dan pemeriksaan ulang data dari seluruh kecamatan, desa, dan kelurahan di Kabupaten Empat Lawang.
“Data ini belum valid, kita masih kumpulkan dan periksa ulang dari tingkat desa dan kelurahan. Jadi sangat mungkin jumlahnya akan berubah,” pungkasnya.
Langkah verifikasi lapangan dan validasi data ATS ini diharapkan dapat menghasilkan data akurat dan terpercaya, sehingga program pendidikan dan kebijakan pemerintah daerah bisa lebih tepat sasaran, terutama dalam memastikan semua anak di Empat Lawang mendapat hak pendidikan yang layak.