Harga DRAM Melonjak, Xiaomi Terpaksa Naikkan Harga Redmi K90 Pro: Era Smartphone Murah Mulai Berakhir?
Lonjakan harga DRAM akibat ledakan AI memaksa Xiaomi menaikkan harga Redmi K90 Pro. Era smartphone murah kini terancam berakhir.-ISTIMEWA-
REL, Jakarta — Lonjakan harga Dynamic Random-Access Memory (DRAM) di pasar global mulai menimbulkan efek domino di industri smartphone.
Xiaomi, salah satu pemain besar asal Tiongkok, kini secara terbuka mengakui bahwa kenaikan biaya komponen memori memaksa mereka menyesuaikan harga jual seri terbarunya, Redmi K90 Pro.
Fenomena ini bukan sekadar gangguan pasokan biasa.
Kenaikan harga DRAM mencerminkan pergeseran besar dalam ekosistem teknologi global—khususnya akibat dorongan masif dari sektor kecerdasan buatan (AI) yang menyerap kapasitas produksi chip memori berkecepatan tinggi.
Lonjakan DRAM dan Peran AI
DRAM merupakan komponen penting dalam setiap perangkat modern, mulai dari ponsel hingga server data center.
BACA JUGA:Gila! Motorola Edge 60 Pro Ternyata Pakai Snapdragon 8 Gen 3 dan Layar 144Hz!
BACA JUGA:Xiaomi Serius! Redmi K90 Tampil Ganas Pakai Snapdragon 8 Elite & Speaker Bose
Namun sejak awal 2025, harga DRAM terus menanjak, mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Menurut laporan TrendForce (Oktober 2025), harga DRAM mobile melonjak 18–22% pada kuartal ini, dan diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun.
Penyebab utamanya adalah lonjakan permintaan dari sektor AI, yang membuat produsen seperti Samsung Electronics dan SK Hynix mengalihkan produksi ke memori HBM (High Bandwidth Memory) dan LPDDR5X—jenis memori yang sangat dibutuhkan untuk melatih model AI skala besar.
Akibatnya, pasokan DRAM untuk smartphone menurun drastis, dan vendor seperti Xiaomi pun terkena imbas langsung.
Xiaomi Akui Dampak Langsung
Presiden Xiaomi Group, Lu Weibing, dalam unggahan resminya menyebut bahwa biaya memori “melonjak jauh di luar perkiraan”.
BACA JUGA:Realme C71 atau Samsung Galaxy A07 4G? Ini Jawaban Buat Kamu yang Cari HP Awet dan Kuat!