Kericuhan Suporter Persibas dan PPSM Berakhir dengan Diskualifikasi

FLARE: Suporter Persibas menyalakan flare saat timnya bermain imbang dengan Persibangga Purbalingga, di Stadion Satria Purwokerto, Rabu 22 November 2023. Imbasnya pertandingan dihentikan pada menit ke 75. Foto: dok/ist.--

REL, PURWOKERTO - Pada Rabu (22/11) kemarin, pertandingan antara Persibas Banyumas dan Persibangga Purbalingga di Stadion Satria, Purwokerto, tercoreng oleh tindakan kontroversial suporter Persibas. Masuknya suporter ke lapangan pada menit 80' dan pengrusakan fasilitas stadion menjadi sorotan utama. 

Diduga sebagai bentuk kekecewaan terhadap manajemen, aksi vandalisme tersebut mencakup merusak bench pemain, kursi, dan papan iklan.

Fardan, seorang suporter, mengungkapkan bahwa kekecewaan terhadap manajemen sudah disuarakan sejak sebelum Liga 3 dimulai. 

Protes dilakukan melalui banner pada pertandingan friendly match, menilai manajemen hanya ikut-ikutan di Liga 3.

Performa tim Laskar Bawor di babak fase grup Liga 3 Jawa Tengah grup E juga mengecewakan dengan hanya dua hasil seri dan empat kekalahan, menempatkan mereka sebagai juru kunci grup. 

BACA JUGA:11 Manfaat Kunyit Putih untuk Kesehatan Tubuh

Tidak hanya dari segi permainan, Persibas juga dihadapkan pada masalah pembayaran gaji staff untuk bulan Oktober.

Seorang staf Persibas menyebut bahwa meskipun gaji pemain dan ofisial sudah dibayarkan, beberapa staf mogok karena persoalan gaji. 

Masalah ini mencuat saat bertandang ke markas PSIW Wonosobo pada Minggu (19/11). Pihak Persibas, pada Kamis (23/11), telah menangani keterlibatan gaji tersebut.

Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi, menegaskan bahwa klub seharusnya tidak memiliki utang atau tunggakan sebelum mengikuti kompetisi. 

Terkait masalah gaji, Yoyok menyatakan bahwa klub yang tidak membayar gaji tahun ini akan mendapatkan sanksi, termasuk larangan mengikuti kompetisi tahun depan.

BACA JUGA:Empat Lawang Berpotensi Cuaca Ekstrim

Menanggapi kerusuhan dan pengrusakan stadion, Yoyok menekankan pentingnya menghindari korban jiwa. 

Asprov Jateng telah menetapkan regulasi untuk mengatasi kerusuhan suporter, dengan sanksi terberat berupa diskualifikasi dan larangan penonton pada musim berikutnya.

Tag
Share