Warga Kesulitan Memasak, Harga Melonjak!
Iluatrasi Gas Elpiji 3 Kg. Foto: dok/ist--
#Gas Melon Langka di OKU dan OKU Timur#
REL, Martapura - Warga di dua kabupaten di Sumatera Selatan, Ogan Komering Ulu (OKU) dan Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), dihebohkan dengan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) dalam beberapa pekan terakhir.
Kelangkaan ini membuat warga kesulitan memasak dan terpaksa membeli gas dengan harga yang jauh lebih mahal.
BACA JUGA:Jual Gas Melon Tanpa Izin, Feri Ditangkap
Bahrum (47), warga Martapura, OKU Timur, mengungkapkan kekesalannya. "Sudah sekitar seminggu ini, nyari gas 3 kilogram susah. Kalau pun ada di warung, harganya jadi naik Rp 30 ribu. Bikin pusing kalau kondisinya seperti ini terus," keluhnya.
Ia mengaku sudah keliling ke dusun lain untuk menukarkan tabung gas, namun tetap sulit untuk didapat. "Sudah dua hari saya keliling bawa tabung gas ini, tapi belum juga dapat," imbuhnya.
Senada dengan Bahrum, Yati (31), pemilik warung gorengan di Kebun Jati Timur, OKU Timur, juga mengeluhkan kelangkaan gas melon ini.
"Sudah seminggu ini tidak ada yang mengantar gas ke warung saya. Biasanya rutin seminggu sekali diantar. Gas di warung-warung semua kosong," tuturnya.
BACA JUGA:12 Alumni Akpol 91 Bhara Daksa Purna Tugas
Yati mengaku bingung dengan kelangkaan gas yang terjadi, padahal di Kabupaten OKU terdapat tempat khusus pengisian elpiji.
"Saya bingung, kenapa sampai bisa kosong. Padahal ada pangkalan pengisiannya di Martapura ini. Selain itu, terlihat rutin ada truk yang membawa tabung LPG. Pertanyaannya, kenapa sampai bisa kosong?" cetusnya.
Kelangkaan gas ini juga dirasakan oleh warga di Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU.
Herman (46), warga Kemelak Bindung Langit, mengungkapkan bahwa kelangkaan ini sangat menyulitkan masyarakat, terutama para penjual gorengan dan ibu rumah tangga yang menggunakan gas elpiji 3 kg untuk kebutuhan sehari-hari.