Sumsel dan Jambi Jadi Hub Utama Penyelundupan Benih Lobster

KONFERENSI: Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Kolonel Kolonel Laut (P) Sandy Kurniawan (tengah) dalam konferensi pers di Markas Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta, Jakarta Utara, Kamis (16/5/2024). Foto: dok/ist--

REL, Jakarta - TNI Angkatan Laut (AL) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster (BBL) senilai Rp 46,8 miliar di Perairan Lambur Luar, Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. 

Penangkapan ini mengungkap Sumatera Selatan dan Jambi sebagai hub utama penyelundupan BBL ke Singapura.

"Sumsel dan Jambi memang menjadi hub bagi para penyelundup sebelum BBL diselundupkan ke luar negeri, terutama Singapura," Kata Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Kolonel Laut (P) Sandy Kurniawan.

Lebih lanjut, Sandy menjelaskan bahwa perairan di Tanjung Jabung Timur menjadi tempat transit favorit para penyelundup karena lokasinya yang strategis. 

BACA JUGA:Raih Juara Umum Penilaian Kendaraan Hias

BACA JUGA:TP PKK Sumsel Raih Prestasi Gemilang

"Hanya dalam waktu 2 jam, BBL yang sudah ditransfer ke kapal cepat bisa sampai di Singapura. Hal ini menjadikan wilayah ini ideal sebagai hub terakhir sebelum BBL dibawa ke luar negeri," ujarnya.

TNI AL masih mendalami asal-usul BBL tersebut. Dalam operasi penggagalan penyelundupan ini, tim gabungan Fleet One Quick Response (FOR) Lanal Palembang menangkap 4 pelaku berinsial MS (31), SL (42), HT (30), dan MR (23).

Para pelaku beserta barang bukti 52 boks berisi BBL saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mako Lanal Palembang.

"Rencananya BBL ini akan dikirim ke Singapura dan kemudian diekspor ke Vietnam," kata Sandy.

Penggagalan penyelundupan BBL ini merupakan bukti komitmen TNI AL dalam menjaga kekayaan laut Indonesia. Penyelundupan BBL dapat merusak ekosistem laut dan merugikan negara.

TNI AL terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberantas praktik ilegal ini dan memastikan kelestarian sumber daya laut Indonesia. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan