Asal Usul Pulau Kemaro, Kisah Legenda Cinta Siti Fatimah dengan Putra Raja Tionghoa
Jika berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan, dan sudah mencicipi kulinernyaTidak salahnya jika berwisata ke Pulau Kemaro.-Documen.Rel-
Namun, betapa terkejutnya Tan Bun An yang dilihatnya adalah sayuran sawi-sawi yang sudah membusuk. Tanpa pikir panjang, ia kemudian langsung membuang guci-guci tersebut ke Sungai Musi.
BACA JUGA:Siswa SMPN 7 OKU Tenggelam di Sungai Ogan Saat Bersihkan Ruang Kelas
Saat akan membuang guci terakhir ke Sungai Musi, guci itu terjatuh di atas dek dan pecah.
Ternyata di dalamnya terdapat emas.
Karena merasa bersalah telah membuang pemberian orangtuanya, Tan Bun An lalu terjun ke dalam Sungai Musi untuk mengambil emas tersebut.
Melihat Tang Bun An terun ke Sungai Musi, seorang pengawalnya juga ikut terjun untuk membantunya, tetapi kedua orang itu tidak kunjung muncul.
BACA JUGA:Mobil Mewah Eks Koruptor Dilelang oleh Kejari Palembang
Dirundung resah, Siti Fatimah akhirnya memutuskan untuk ikut terjun menyusul Tan Bun An. Namun, ia juga tidak terlihat.
Beberapa waktu kemudian, dari tempat sejoli itu terjun muncul pulau kecil yang tak tenggelam saat Sungai Musi pasang sekali pun.
Masyarakat memercayai bahwa gundukan tanah yang tiba-tiba muncul di Pulau Kemaro adalah makam mereka.
Inilah legenda asal mula pulau seluas sekitar 180 hektar itu. (*)