KRYD, 2 Waria Terjaring Tak Berhelm

WARIA BIKIN HEBOH: Dua waria yang terjaring KRYD di Jl Jenderal Sudirman, depan Martabak HAR Masjid Agung, minta foto bareng manja dengan Iptu Sudiantoro, sebelum pulang, Minggu dini hari (26/5)--

REL, Palembang - Kendaraan yang menggunakan knalpot brong atau tidak standar, masih jadi temuan terbanyak dalam Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Palembang.

Penggunaan knalpot brong kendaraan roda dua (R2), maupun roda empat (R4). KRYD yang berlangsung Sabtu (25/5) mulai pukul 23.00 WIB, hingga Minggu (26/5), pukul 00.30 WIB, di Jl Jenderal Sudirman, depan Martabak HAR Masjid Agung, Palembang. 

Razia dipimpin Kabag Ops Polrestabes Palembang AKBP Sutrisno AMd, Kasat Lantas AKBP Hj Yenni Diarty SIK, Kasi Propam Kompol Akagani, dan perwira lainnya dari Satlantas Polrestabes Palembang.

Pantauan Sumateraekspres.id, personel yang terlibat KRYD menyebar di sisi kiri dan kanan jalan. Ketika mendengar deru suara motor knalpot brong, polisi langsung melakukan pencegatan. Begitupun terhadap mobil knalpot brong. 

BACA JUGA:Lansia Muarasaeh Jadi Korban Longsor dan Banjir

BACA JUGA:Polsek Semidang Aji Tangkap Indra Wani

Bahkan, ada seorang pemuda pengendara motor matic warna biru, sudah gaspol dari awal hendak mengindari razia. Namun dia terhadang di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) Masjid Agung, mengerem mendadak dan terjatuh sendiri.

Spontan naluri keibuannya muncul, Kasat Lantas AKBP Hj Yenni Diarty SIK menghampiri sang pemuda. Menawarkan diobati oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang yang ikut dalam razia. "Tidak usah Bu, tidak apa-apa," ucap pemuda tersebut. 

Suasana KRYD malam Minggu itupun sempat heboh, oleh ulah 2 wanita pria (waria) yang turut terjaring karena keduanya tidak mengenakan helm. Dengan gaya centilnya, kedua waria itu berusaha menghindari kamera.

Waria yang mengenakan baby doll u can see itu sibuk mengibaskan rambutnya. "Kenapa tidak pakai helm?" tanya Iptu Sudiantoro, Kanit Turjawali Satlantas Polrestabes Palembang, kepada 2 waria yang berboncengan sepeda motor matic. 

BACA JUGA:Janjikan Renovasi Rumah Melalui Program Bedah Rumah

BACA JUGA:PLN Upayakan Pemulihan Jaringan Listrik Terdampak Banjir

"Helm aku basah Pak, jadi kalau pakai helm nanti rambut aku bau," jawab waria itu dengan beragam alasannya. Padahal setelah dicek, helmnya tidak basah. Ada yang hanya digantung di motor, satu helm lagi dimasukkan dalam bagasi jok.

"Perempuan apa laki-laki ini? Di SIM-nya kok namanya laki-laki," tanya Pak Toro, sapaan akrab Iptu Sudiantoro. "Jadi, siapa nama siangnya," tanyanya lagi.  

Tag
Share