Senin, 15 Jul 2024
Network
Empat Lawang Madani
Pendidikan
Rakyat Empat Lawang
Sumsel
Kesehatan
Kriminal
Olahraga
Lainnya
Nasional
Mitos dan Legenda
Religi
Network
Beranda
Empat Lawang Madani
Detail Artikel
Tambang Gethuk
Reporter:
Adi Candra
|
Editor:
Mael
|
Minggu , 16 Jun 2024 - 20:00
Disway.--
tambang gethuk oleh: dahlan iskan tambang batu bara haram? kalau begitu mengapa nu bersemangat sekali untuk bisa dapat hibah tambang dari pemerintah? bahkan sudah lebih konkrit: alokasi wilayah tambangnya sudah ditentukan (lihat disway edisi: tambang bumi). tambang haram? "jangankan tambang. ayam goreng saja bisa haram," ujar gus yahya, ketua umum pengurus besar nahdlatul ulama (pbnu). "misalkan kalau ayamnya hasil curian," tambahnya. "atau ayamnya tidak disembelih dengan cara yang benar," katanya lagi. gus yahya akhirnya memang turun tangan memberikan kontra narasi atas sorotan tajam ke nu di soal tambang. kontra narasi serupa tidak dilakukan saat nu disorot telah berpolitik memihak jokowi dalam pilpres yang lalu. waktu itu nu seperti diam-diam menjalankan misi tertentu. baca juga:kasus pemukulan anak di talang jawo berakhir damai baca juga:jalan poros tebing tinggi-pendopo kembali dibuka jadi, kata gus yahya soal haramnya tambang, itu karena asal-usulnya, pengelolaannya, dan penggunaan hasilnya. "kalau hasil tambahnya nanti untuk judi, ya haram," katanya. "tapi memanfaatkan hasil tambang batu bara tidak otomatis haram," tambahnya. soal asal-usul tambang, gus yahya justru memuji jokowi. "ini kan datang dari niat baik pemerintah untuk menerobos asimetris distribusi sumber daya alam," ujar gus yahya. ketimpangan distribusi sumber daya alam itulah, katanya, yang justru akan diterobos pemerintah. selama ini tambang batu bara hanya dinikmati segelintir pengusaha. jutaan hektare. mereka menjadi sangat kaya. sampai ada yang punya pesawat-pesawat pribadi. kata gus yahya, mereka menjadi terlalu kuat. baca juga:8 keindahan dan keajaiban alam sumatera barat,destinasi wisata mirip luar negeri! baca juga:menikmati keindahan tujuh puncak di air terjun bidadari, lahat : surga tersembunyi di sumatera selatan. kalau hasil pengurangan lahan tambang dari perusahaan besar itu ditenderkan, pasti akan jatuh ke lingkaran orang-orang itu lagi. "padahal kalau diberikan ke ormas keagamaan hasilnya bisa untuk umat," katanya. dengan demikian maka keadilan distribusi sumber daya alam pun lebih baik. itulah sebabnya ketika mendapat tawaran hibah tambang nu langsung mengajukan permohonan. "jangankan tambang batu bara, sampeyan-sampeyan ini ditawari gethuk saja mau," gurau gus yahya. gethuk adalah makanan berasal dari singkong yang ditumbuk halus. batubara warnanya hitam. gethuk warnanya putih. baca juga:10 sapi dan 2 kambing siap disalurkan ke 10 kecamatan baca juga:kawasan jalan protokol kota tebing tinggi padat menjelang idul adha kenapa nu mengajukan permohonan itu? "ya karena jelas, kita butuh itu," katanya. gus yahya lantas berseloroh sambil menunjuk hadirin dari kalangan nu. "coba lihat sampeyan-sampeyan ini, melarat semua. sudah berapa lama melarat seperti ini," katanya. "warga nu itu saking sudah lamanya melarat sampai pun imajinasi untuk menjadi kaya saja tidak punya," katanya. gus yahya rupanya juga mendengar sorotan ini: mengapa tidak mengutamakan penggalangan iuran anggota saja. kalau setiap warga nu urunan rp 2.000 saja seminggu sekali, hasilnya sudah lebih banyak dari tambang batu. bara. apalagi pasti banyak yang tidak sekadar rp 2 000 --harga sebatang rokok yang paling murah. si pengusul kelihatannya belum pernah jadi pengurus ormas: betapa sulitnya mengumpulkan iuran dari anggota. padahal, kewajiban iuran itu sudah ditegaskan dalam konstitusi ormas: di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga mereka. mungkin hanya muhammadiyah yang relatif bisa menjalankan amanat konstitusi organisasi itu. soal iuran anggota itu gus yahya hanya bisa menanggapi dengan melucu. "mau mengembangkan sumber daya manusia kok pakai iuran. ini pasti gara-gara terlalu lama melarat sehingga imajinasi pun tidak punya".(dahlan iskan)
1
2
»
Tag
# pbnu
# tambang gethuk
# alokasi
# nahdlatul ulama
# jokowi
# pilpres
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Koran Rel 17 Juni 2024
Berita Terkini
Keindahan Pantai Tanjung Jabung, Permata Tersembunyi di Jambi
Nasional
3 menit
Memperdalam Petualangan Alam di Jambi: 8 Destinasi Wisata Alam yang Harus Dikunjungi
Nasional
48 menit
Kurikulum Madrasah Baru 2024-2025, Cek Perubahan Nya Disini!
Pendidikan
54 menit
Psikolog: 80 Persen Ibu Baru Mengalami Baby Blues
Kesehatan
1 jam
Penangkapan Warga Kalidoni Palembang Atas Kepemilikan Senpi Rakitan Ilegal
Kriminal
1 jam
Berita Terpopuler
Menteri Agama: KUA Akan Jadi Tempat Menikah untuk Semua Agama, Ini Syarat dan Cara Daftarnya!
Nasional
18 jam
Memahami Perbedaan Buku Nikah dan Kartu Nikah: Fungsi dan Bentuknya
Lainnya
19 jam
Kemenag Gelar Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia Agustus Mendatang, Fokus pada Literasi
Nasional
18 jam
Mengintip 5 Destinasi Wisata Menarik di Pangkal Pinang
Nasional
5 jam
Keren Banget, Ini 6 Rekomendasi Wisata di Sidorejo yang Menarik untuk Dikunjungi
Nasional
5 jam
Berita Pilihan
Menemukan Pesona Wisata yang Tersembunyi di Indonesia
Lainnya
2 minggu
Rakor Persiapan Pelaksanaan Putusan MK Tentang PSU
Sumsel
3 minggu
Ciptakan Lingkungan Bersih dan Sehat
Sumsel
3 minggu
Holda Kembalikan Formulir Pendaftaran
Sumsel
1 bulan
Tumpuan AC Milan di Momen Krusial Menuju Gelar Eropa
Olahraga
2 bulan