Pengunduran Diri Semuel Abrijani Pangerapan: Tanggung Jawab Moral dan Pemulihan Pasca Serangan Siber
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai bentuk tanggung jawab moral terkait dengan serangan siber yang menimpa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) -foto : antaranews.com-
REL , Surabaya- Pada tanggal 1 Juli, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai bentuk tanggung jawab moral terkait dengan serangan siber yang menimpa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
Semuel menyatakan bahwa insiden serangan siber yang terjadi merupakan tanggung jawabnya secara teknis sebagai Dirjen Aptika. Meskipun telah mengajukan pengunduran diri, proses pemulihan PDNS 2 terus dilakukan secara optimal.
Sejak tahun 2016 hingga 2024, Semuel telah aktif dalam memimpin transformasi pemerintahan di bidang aplikasi informatika. Namanya juga dikenal dalam dunia industri telekomunikasi, memegang berbagai jabatan penting baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan memegang peran signifikan dalam pertemuan ASEAN Telecommunications and IT Minister Meeting (TELMIN) serta ASEAN Telecommunications and Information Technology Senior Officials Meeting (TELSOM).
BACA JUGA:Mensos Tri Rismaharini Bagikan 50 Gerobak Warmindo kepada Keluarga Prasejahtera di Tasikmalaya
BACA JUGA:Harga Emas Batangan Antam Naik Rp13.000 per Gram, Menjadi Rp1.378.000
Keputusan Semuel untuk mengundurkan diri dipengaruhi oleh serangan siber ransomware Brain Cipher yang melumpuhkan layanan publik, terutama layanan keimigrasian. Saat ini, pemerintah sedang berupaya memulihkan layanan pascaserangan tersebut dengan target rampung pada bulan ini.
Semuel Abrijani Pangerapan, dengan langkah pengunduran dirinya, menegaskan komitmennya terhadap tanggung jawab dan kualitas layanan publik yang lebih baik di masa mendatang.(*)