Panas Nyata
--
Memang Kelompok 100 Negara ngotot agar digunakan kata yang lebih tegas dan keras: ''dihentikan''. Maksudnya: penggunaan energi fosil harus dihentikan. Tapi kelompok negara penghasil minyak menentangnya dengan sangat keras.
''Komandan'' kelompok ini adalah Arab Saudi. Didukung oleh Iran dan Iraq. Mereka mengerahkan juru lobby ke arena KTT.
BACA JUGA:Tingkatkan Pemahaman Al-Qur’an dan Hadits
BACA JUGA:Inter Miami Siap Ramaikan Riyadh Season Cup 2024
UAE sebenarnya di kelompok ini. Tapi UAE paling siap untuk beralih ke green energy. Toh waktunya masih cukup panjang untuk menyiapkan diri: 2050.
Ketika itu nanti Sultan Jaber akan berumur 76 tahun –Insya Allah masih mengalaminya. Juga Anies Baswedan (80 tahun), Ganjar Pranowo (81 tahun), dan Prabowo Subianto seumur dengan saya: 101 tahun.
Kelompok lain lagi adalah negara-negara Afrika. Mereka setuju saja dengan penurunan penggunaan energi fosil. Tinggal siapa yang harus lebih dulu memulainya.
Mereka minta negara-negara industri majulah yang memulai lebih dulu. Maksudnya: negara-negara itu sudah lama menikmati berkah energi fosil. Kemajuan mereka saat ini pun berkat penggunaan energi fossil yang berlebihan di masa lalu –ketika Afrika belum tahu cara menggunakannya.
BACA JUGA:Komisi IX DPR RI Minta Pemprov Sumsel Gencarkan Program Berkah
BACA JUGA:Bahas Kebijakan Awal Daerah 20 Tahun Kedepan
Berilah kesempatan Afrika untuk sempat ikut menikmati berkah itu.
Kelompok satu lagi adalah negara-negara pulau kecil. Negara-negara inilah yang paling terancam musnah dari peta. Akibat pemanasan global. Perubahan iklim membuat air laut naik. Banyak pulau rendah akan tenggelam.
COP28 memberi arah baru ke COP-COP tahun mendatang. Tahun 2030 emisi harus berkurang sebanyak 45 persen dari sekarang.
"Dalam perjuangan 30 tahun, baru sekarang hasilnya lebih nyata," ujar John Kerry –saat itu nanti berumur 106 tahun. (Dahlan Iskan)