Harga dan Stok Pangan Masih Stabil

CEK: Satgas Pangan Sumsel melakukan pengecekan harga dan stok pangan di tiga pasar tradisional Kota Palembang, kemarin. Foto: dok/ist--

REL, Palembang - Satuan Tugas Pangan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) atau Satgas Pangan Sumsel intensif melakukan pengecekan harga dan stok pangan di tiga pasar tradisional Kota Palembang menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Pasar-pasar yang menjadi fokus pengecekan adalah Pasar Km 5, Pasar Lemabang, dan Pasar Cinde.

Ketua Tim Satgas Pangan Sumsel, Barly Ramadhany, mengungkapkan hasil pengecekan terbaru di Pasar Cinde pada Kamis (14/12/2023). Menurutnya, setelah mengecek gudang penyimpanan bahan pangan, termasuk Bulog, ketersediaan bahan pokok di Sumsel terpantau mencukupi hingga akhir Nataru.

"Pengecekan kami di Bulog dan beberapa gudang lain, ketersediaan bahan pangan sampai selesainya Nataru mencukupi. Pengecekan kami ke sejumlah pasar mengenai harga juga masih stabil dan stok mencukupi," ujar Barly Ramadhany.

Meski demikian, ia juga menyampaikan bahwa beberapa pasar masih menunjukkan harga bahan pangan yang tinggi, seperti cabai merah keriting yang dijual seharga Rp 75 ribu per kg dan cabai rawit merah seharga Rp 80 ribu per kg. Namun, Barly mencatat adanya penurunan harga dibandingkan dengan beberapa minggu sebelumnya.

BACA JUGA:Jaga Keanekaragaman Hayati, Cegah Illegal Logging

BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Rencanakan Transformasi Plaza Lematang

"Pada beberapa pasar (harganya) masih tinggi, seperti Km 5 dan Cinde ada kenaikan sedikit, tidak seluruh bahan pangan naik," katanya.

Barly menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus penimbunan bahan pokok di Sumsel, dan situasi masih terkendali. Kepala Biro Perekonomian Sumsel, Hengky Putrawan, juga menekankan penurunan harga kebutuhan pokok, seperti cabai, dan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying.

"Jangan panic buying, karena bisa berdampak pada peningkatan inflasi. Belanja apa adanya sesuai kebutuhan di rumah," ungkap Hengky Putrawan.

Pemerintah Provinsi Sumsel telah melakukan upaya menekan inflasi melalui gerakan pangan murah dan pasar murah bekerja sama dengan Bulog dan pihak lain. Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel, Mohammad Alexander, menegaskan bahwa stok beras di gudang Bulog mencapai 11.500 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan 3-4 bulan ke depan.

BACA JUGA:Pati Resisten, Karbohidrat Sehat yang Bantu Turunkan Gula Darah

BACA JUGA:6 Manfaat Flavonoid, Mencegah Kanker dan Diabetes

"Kita akan terus suplai beras SPHP agar tidak hanya tersedia di pasar tradisional tapi juga tersedia di tingkatan kios atau pengecer. Termasuk untuk kegiatan pasar murah bekerjasama dengan pemda," jelas Mohammad Alexander.

Dia juga menambahkan bahwa stok Bulog untuk beberapa barang komersil seperti minyak goreng, tepung terigu, gula, dan daging sapi masih mencukupi, dan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying karena stok masih mencukupi. (*)

Tag
Share