Janji Harus Dipenuhi
Anjas Bagaskara. Foto: dok/ist--
REL, Indralaya – Ribuan warga Kabupaten Ogan Ilir (OI) dikejutkan dengan tidak aktifnya kartu BPJS KIS yang menjadi andalan mereka untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis.
Meski janji pengaktifan kembali telah disampaikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) OI, kenyataan di lapangan masih jauh dari harapan.
Sekitar 65.000 kartu BPJS KIS yang ditanggung oleh APBD Ogan Ilir belum sepenuhnya aktif hingga awal Januari 2025.
Sekretaris Komisi IV DPRD Ogan Ilir, Anjas Bagaskara, SAk, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal permasalahan ini hingga tuntas.
BACA JUGA:Terbukti Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Ogan Ilir divonis 5 tahun Penjara
“Saat rapat dengan Dinkes dan RSUD Ogan Ilir, kami menagih janji pengaktifan kartu BPJS pada 6 Januari 2025. Namun, realitanya masih ada kendala di lapangan,” ujar Anjas melalui sambungan telepon.
Sementara menunggu pengaktifan penuh, Pemkab Ogan Ilir akan menanggung biaya kesehatan untuk pasien dengan kondisi darurat atau penyakit yang memerlukan penanganan segera.
Dana talangan akan digunakan untuk mengaktifkan kartu BPJS secara manual bagi pasien-pasien tersebut.
BACA JUGA:Pelaku Pembobol Ruko di Kenten Ditangkap di Rumahnya
Direktur RSUD Ogan Ilir, Andi Nopal, menyatakan komitmennya untuk tetap melayani pasien meskipun kartu BPJS belum aktif.
“Kami sudah bertanya terkait kesiapan dana cadangan dan berapa lama kemampuan pembiayaannya. Semua pihak harus segera menyelesaikan masalah ini agar layanan kesehatan kembali normal,” tambah Anjas.
Anjas juga menyoroti pentingnya transparansi kepada masyarakat.
Menurutnya, bila kartu BPJS KIS sudah aktif, pemerintah seharusnya memberikan pemberitahuan resmi agar tidak memicu kecemasan publik.
BACA JUGA:Penjual Narkoba Muara Rupit Tertangkap di Kontrakan