Sulit Panen Tiga Kali Setahun

BINCANG: Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU, Husmin SP MM saat dibincangi di ruang tugas, Jum’at (24/1/2025). Foto: dok/ist--

REL, Baturaja - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menghadapi tantangan besar dalam sektor pertanian sawah. 

Para petani kesulitan mencapai panen tiga kali setahun akibat kendala pasokan air di sawah tadah hujan.

Dari total lebih dari 3.500 hektar sawah di Kabupaten OKU, sebagian besar merupakan sawah tadah hujan yang hanya memungkinkan panen satu hingga dua kali dalam setahun. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU, Husmin SP MM, menjelaskan bahwa penggunaan bibit inpari sebenarnya dapat mendukung target panen tiga kali setahun, namun pasokan air menjadi kendala utama.

BACA JUGA:Sertifikasi Halal Kini Lebih Mudah

"Kalau musim hujan, sawah tergenang dan harus menunggu air surut untuk bisa digarap. Sebaliknya, saat kemarau, sulit mendapatkan air," kata Husmin, Jumat (24/1/2025).

Sebagai solusi, Dinas Pertanian OKU rutin memantau perluasan areal tanam dan melaporkan hasilnya ke Dinas Pertanian Provinsi Sumsel. 

Menurut Husmin, terdapat penambahan lahan baru dari sektor tanaman sawit, karet, dan sawah. 

Selain itu, bantuan mesin pompa air yang berasal dari dana aspirasi anggota DPR RI memungkinkan petani meningkatkan frekuensi panen hingga dua kali dalam setahun.

"Hasil panen gabah kering memang terus meningkat setiap tahun, meski peningkatannya belum terlalu signifikan," ujarnya.

BACA JUGA:Transpuan Protes di Apotek Kembangan, Minta Video Viral Dihapus

Husmin juga menegaskan bahwa stok pupuk di Kabupaten OKU mencukupi kebutuhan petani. 

"Pupuk tersedia di kios-kios resmi dan hanya dapat ditebus melalui kelompok tani yang terdaftar di RDKK," jelasnya.

Untuk menghindari kecurangan harga, Dinas Pertanian telah memastikan bahwa penjualan pupuk kepada petani harus sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Tag
Share