Tragedi Bus Pariwisata di Subang: Kisah Heroik Pemilik Resto yang Bantu Evakuasi Korban
Kecelakaan ini melibatkan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok, mengakibatkan 11 orang tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka.-RAKYAT,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO-
REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID - Kecelakaan bus pariwisata di Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5) mengundang simpati warga sekitar yang segera membantu proses evakuasi para korban.
Salah satu warga tersebut adalah Muslim Nurdin, pemilik rumah makan yang sempat menjadi tempat singgah rombongan bus Trans Putera Fajar sebelum kecelakaan terjadi.
BACA JUGA:Tragedi di Ciater: 11 Pelajar Tewas, 12 Luka Berat dalam Kecelakaan Bus Wisata
Muslim saja dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, bukan karena dirinya menyaksikan kecelakaan, tetapi karena bus tersebut mampir di rumah makannya baru beberapa saat sebelum kecelakaan naas itu. Tanya kronologis di rumah makan.
Mungkin karena busnya masuk ke rumah makan saya tetap ada sebelum kejadian,” ungkap Muslim.
BACA JUGA:Duka Mendalam di Ciater: Kecelakaan Bus Pelajar Tanpa Jejak Rem, 11 Nyawa Melayang
Muslim tidak melihat langsung kecelakaan yang terjadi sekitar 1 kilometer dari rumah makannya itu.
Namun, setelah mendengar keramaian di lokasi kecelakaan, ia segera mendatangi tempat kejadian dan membantu proses evakuasi. “Saya langsung ke TKP dan melihat banyak korban. Akhirnya saya kembali ke rumah, koordinasi ke pihak desa untuk meminta ambulans,” ujarnya.
BACA JUGA:Panduan Lengkap Tugas, Wewenang, dan Gaji Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pilkada 2024
Dengan ambulans yang jumlahnya masih terbatas, Muslim memutuskan untuk menggunakan kendaraannya sendiri untuk mengangkut korban selamat. "Ambulans belum datang banyak, ya sudah pakai [kendaraan] saya. Yang terpenting kan bisa dibawa dulu ke Puskesmas," katanya.
Ia berhasil mengangkut 6-7 korban luka-luka ke Puskesmas Jalancagak.
BACA JUGA:Promosikan Ciri Khas Lahat
Setelah itu, Muslim kembali ke lokasi kecelakaan untuk berjaga-jaga jika bantuan masih diperlukan, meskipun ambulans sudah mulai berdatangan.
Ia tetap berada di lokasi hingga sekitar pukul 23.00 WIB, memastikan semua korban telah dievakuasi. “Saya di sana sampai selesai bus terangkat, enggak ada korban lagi,” imbuhnya.