Penjualan Otomotif Turun Signifikan di Indonesia, Pertanda Menurunnya Kekuatan Finansial Kelas Menengah

Penurunan penjualan otomotif.-Poto.ist-

REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID – Penjualan otomotif di Indonesia mengalami penurunan signifikan sepanjang Januari hingga Mei 2024, menunjukkan tanda-tanda melemahnya kekuatan finansial kelas menengah di Indonesia. 

BACA JUGA:Cocok Banget Untuk Liburan Keluarga, Ini 7 Rekomendasi Hotel di Lampung

Ekonom senior Faisal Basri, dalam sebuah podcast bersama Novel Baswedan, mengungkapkan bahwa penurunan tajam penjualan mobil adalah indikasi jelas dari kondisi finansial yang memprihatinkan bagi kelas menengah.

"Angka penjualan mobil turun tajam, kelas menengah hidupnya sangat memprihatinkan saat ini.

Kesulitan keuangan sudah merembet ke kelompok menengah. Mereka terus-menerus mengandalkan tabungan, yang sebelumnya di atas Rp100 juta, sekarang menyusut menjadi kurang dari Rp100 juta," ujar Faisal Basri.

Menurut data dari Business Insider, banyak dari kelas menengah yang ragu untuk membeli mobil baru karena harga yang tidak stabil di pasaran.

Ketidakpastian ini menambah masalah baru bagi industri otomotif di Indonesia, yang sudah terpukul oleh penurunan penjualan.

BACA JUGA:Pendapatan Women's Super League Capai 48 Juta Poundsterling

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan mobil baru dari diler ke konsumen (retail) hanya mencapai 361.698 unit sepanjang Januari hingga Mei 2024.

Angka ini turun 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, di mana penjualan mencapai 422.154 unit.

Penurunan ini mencerminkan tekanan ekonomi yang dialami oleh kelas menengah, yang merupakan segmen pasar penting bagi industri otomotif.

Ketidakstabilan harga dan penurunan daya beli membuat banyak konsumen menunda pembelian mobil baru, sehingga berdampak negatif pada penjualan otomotif.

BACA JUGA:Batik Kujur dan Kopi Semendo Pukau Pengunjung

Penurunan penjualan mobil ini membawa dampak luas bagi industri otomotif, termasuk pabrikan, diler, dan pemasok suku cadang. Dengan turunnya permintaan, banyak perusahaan otomotif harus menyesuaikan strategi bisnis mereka untuk tetap bertahan.

Tag
Share