REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO ID — Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa lembaganya berencana menerbitkan Rupiah Digital sebagai respons terhadap perubahan zaman dan pergeseran preferensi generasi.
Menurut Perry, kebutuhan akan uang digital semakin mendesak seiring dengan perkembangan teknologi dan kebiasaan transaksi yang berkembang di kalangan generasi muda.
BACA JUGA:Penipuan Umrah: Kasus Tersangka yang Mengelabui Korban dengan Biro Perjalanan Abal-abal
BACA JUGA:Duel Berdarah Berujung Kematian Setelah Pesta Miras
Dalam acara Peluncuran Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030 di Jakarta Convention Center, Perry menjelaskan bahwa generasi lama seperti Baby Boomers masih memiliki preferensi terhadap uang fisik.
Perry menyebutkan, "Kalau enggak ada yang kresek-kresek belum sugih, belum kaya," menunjukkan perbedaan pandangan antara generasi lama dan generasi muda yang lebih akrab dengan transaksi elektronik.
BACA JUGA:Memberikan informasi Yang salah seorang dukun Di Gunung Kidul Dilaporkan ke polisi!
BACA JUGA:Akibat Terlalu Sering Nonton Film Dewasa Remaja 16 Thun di Buton Ditangkap ?
Sebaliknya, generasi Milenial, Generasi Z, dan Generasi Alpha sudah terbiasa dengan uang elektronik dan sistem pembayaran digital seperti QRIS.
Perry menegaskan, "Mereka sekarang sudah biasa dengan uang elektronik, dengan serba QRIS, everything online," yang membuat adopsi teknologi pembayaran digital semakin pesat.
Untuk itu, BI memandang pentingnya penerbitan Rupiah Digital sebagai bagian dari upaya untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang semakin digital.
Dalam rencana lima tahunnya, BI akan menerbitkan tiga jenis mata uang: uang kertas, uang elektronik, dan uang digital.
BACA JUGA:8 Manfaat Beras Porang yang Tinggi Serat dan Rendah Kalori
BACA JUGA:Chelsea Kembali Kejar Victor Osimhen
Perry mengungkapkan bahwa rencana penerbitan Rupiah Digital sudah berada pada tahap akhir. BI telah menyelesaikan tahap proof of concept dan kini sedang menentukan teknologi yang akan digunakan.