REL, Palembang – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dekranasda terus berupaya untuk meningkatkan potensi dan pemasaran produk kerajinan tangan daerah.
Hal ini dibuktikan dengan persiapan matang yang dilakukan untuk mengikuti Pameran Kriya Nusa Tahun 2024.
Dalam rapat persiapan yang digelar pada Minggu (4/8/2024), Penjabat (Pj.) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, selaku Pembina Dekranasda, menekankan pentingnya mempertahankan identitas kerajinan khas Sumsel seperti songket dan jumputan.
Ia juga mendorong inovasi dengan menggabungkan kedua jenis kain tersebut dengan lawon, kain khas Sumsel lainnya.
BACA JUGA:17 Kecamatan Dapat Penghargaan Layak Anak
BACA JUGA:KPU Umumkan Jadwal dan Tahapan Pilkada 2024
“Kita harus terus menampilkan yang terbaik dari kerajinan tangan Sumsel. Selain songket dan jumputan, lawon juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” ujar Elen Setiadi.
Lebih lanjut, Elen berharap Dekranasda Sumsel dapat mempertahankan prestasi yang telah diraih pada ajang serupa sebelumnya.
“Pameran Kriya Nusa merupakan salah satu ajang penting untuk mempromosikan produk kerajinan kita ke tingkat nasional. Oleh karena itu, kita harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk kita,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Harian Dekranasda Sumsel, Hj. Neng Muhaiba, MM, menjelaskan bahwa konsep dasar tampilan stand Sumsel pada Pameran Kriya Nusa 2024 adalah lawon.
Kain tradisional ini akan dikombinasikan dengan kerajinan khas dari masing-masing kabupaten/kota di Sumsel.
“Kami berharap dengan konsep ini, stand Sumsel akan semakin menarik dan mampu bersaing dengan stand dari provinsi lain,” kata Neng Muhaiba.
Pameran Kriya Nusa Tahun 2024 akan berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 28 Agustus hingga 1 September 2024 di Jakarta.
Sebanyak 11 stand dari 17 kabupaten/kota di Sumsel akan ikut berpartisipasi dalam ajang ini.
Pj. Ketua Dekranasda Sumsel, Melza Elen Setiadi, optimis bahwa 11 stand perwakilan Sumsel dapat meraih prestasi yang lebih baik pada tahun ini.