REL, Turki - Analisa pasar Eropa dibuat bingung dengan lonjakan penjualan popcorn di awal Juni lalu.
Tren ini tidak ada hubungannya dengan Kejuaraan Eropa yang akan datang, dan camilan ini biasanya dikaitkan dengan bioskop - yang bukan aktivitas khusus untuk bulan-bulan hangat di benua tersebut.
Ternyata, lonjakan pembelian popcorn yang membingungkan (dan sepenuhnya dibuat-buat) ini semata-mata disebabkan oleh Jose Mourinho yang ditunjuk sebagai pelatih baru Fenerbahce.
Mourinho tidak bisa disangkal lagi adalah salah satu manajer terbaik dalam sejarah sepak bola.
BACA JUGA:Veiga Curi, Fans Chelsea Terpukau
BACA JUGA:Dua Atlet Sepeda Asal Lahat Raih Prestasi di Sriwijaya Ranau
Namun, belakangan ini sang pelatih asal Portugal itu lebih sering terlihat cemberut.
Kharisma ala Machiavelli yang dimilikinya di tahun 2000-an terasa usang di era yang lebih mementingkan pendekatan emosional.
Akibatnya, Mourinho semakin menjauh dari pusat perhatian sepak bola Eropa.
Spiral penurunannya dimulai ketika ia meninggalkan Chelsea pada tahun 2015, kemudian menangani Manchester United pasca era Ferguson, Tottenham yang nyaris sukses, Roma di Liga Europa, dan sekarang Fenerbahce.
Raksasa Turki ini harus melalui tiga babak playoff untuk mencapai fase grup Liga Champions, dan saat ini mereka tertinggal 2-1 dari Lille di babak kedua.
Namun, Mourinho sudah menunjukkan dirinya betah di liga paling gila di Eropa ini. Buktinya, ia sudah menerima kartu kuning 15 menit memasuki debutnya di Super Lig melawan Adana Demirspor.
Dengan gaya khasnya yang pura-pura tidak bersalah, Mourinho terlihat berdebat dengan wasit atas keputusan kecil.
Aksi protesnya bagaikan seorang mualaf vegan yang baru saja mengetahui bahaya konsumsi keju terhadap planet bumi.
Sebelum musim ini dimulai, Mourinho mengklaim dirinya sudah "mellow" seiring bertambahnya usia.