REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID -Dalam penutupan Kongres VI PAN yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta pada Sabtu (24/8/2024), Presiden terpilih Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan yang tajam mengenai kekuasaan dan penyalahgunaan intelijen.
Prabowo menekankan pentingnya kekuasaan yang diperoleh dengan mandat rakyat, dan menyinggung tindakan pihak-pihak yang dianggapnya terlalu haus kekuasaan dan cenderung mengatur kekuatan lain untuk kepentingan pribadi mereka.
BACA JUGA:Utang Pemerintah Diperkirakan Mencapai Rp8.000 Triliun Menjelang Pergantian Pemerintahan
BACA JUGA:PERHATIKAN! Passing Grade SKD CPNS 2024: Ini Target Nilai untuk Lolos Seleksi!
Prabowo mengkritik cara-cara lama dalam merebut kekuasaan, seperti membeli atau mengendalikan kekuatan di luar kepentingan rakyat. Ia mengungkapkan keprihatinan bahwa tindakan tersebut dapat merugikan bangsa.
“Mereka yang terlalu haus dengan kekuasaan kadang-kadang berusaha membelinya atau mengaturnya dengan cara yang tidak sehat,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti masalah penyalahgunaan intelijen yang digunakan untuk memata-matai lawan politik dan adu domba antar anak bangsa.
“Jangan pakai alat yang dulu-dulu, untuk adu domba dan intelijen lawan politik. Intelijen seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.
BACA JUGA:PERHATIKAN! Passing Grade SKD CPNS 2024: Ini Target Nilai untuk Lolos Seleksi!
BACA JUGA:Pemerintah Akan Atur Pembelian BBM Subsidi, Kriteria Kendaraan Ditentukan 1 September 2024
Dalam sambutannya, Prabowo juga menyinggung bagaimana namanya sering dibicarakan dalam berbagai podcast dengan klaim yang sering kali tidak akurat.
“Kadang kalau saya mau tahu, apa sih yang Pak Prabowo pikir, aku cari podcast itu. Mereka lebih tahu dari saya,” ujarnya dengan nada bercanda.
BACA JUGA:Harga Sejumlah Komoditas Pangan di Indonesia Mengalami Penurunan Tipis
Menghadapi banyak wartawan, Prabowo berusaha menjaga kesopanan dalam pidatonya. “Ini wartawan banyak ya, jadi gak bisa terlalu keras aku bicara. Harus sopan,” tutupnya dengan senyum.