Amankan 4 Terduga Pembunuh Siswi SMP

Rabu 04 Sep 2024 - 22:33 WIB
Reporter : Padri
Editor : Mael

Palembang untuk menjalani pemeriksaan. Naik ke lantai 2 gedung Reskrim, ada yang dibawa masuk ke ruang Unit PPA Satreskrim Polrestabes Palembang.

Terkait teman pria di Facebook itu, sebelumnya sempat mengemuka jelang pemakaman korban. Senin pagi (2/9). Salah satu teman sekolahnya yang melayat, inisial R (14), mengatakan korban tengah atau pernah dekat dengan pria sebayanya. 

"Dia (korban) pernah cerita, hp-nya diambil oleh ayahnya karena ketahuan pacaran. Padahal ayahnya pengen dia fokus sekolah,” ungkap R yang ikut melayat ke rumah duka di Jl Sirnaraga, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning.

R juga tahu kalau korban buat janji dengan teman prianya itu. “Dia janjian dengan cowok yang dia kenal dari facebook itu di hari minggu  itulah," tambah R, yang masih tidak percaya kehilangan sohib kentalnya itu.

Ternyata, itu hari terakhir korban. Informasinya, sebelumnya dia dijemput 2 laki-laki usia sebayanya. "Hari Minggu siang itu dia keluar, tanpa pamit waktu bertemu dengan ibunya. Memang hendak menemui temannya," ucap Rizal (47) paman korban. 

Terpisah, Pembina Yayasan Budhakirti Palembang, Drs Darwis Hidayat, membenarkan Krematorium Sampurna dikelola oleh Yayasan Budhakirti Palembang. 

“Selama ini dijaga, ada petugas yang tinggal tidak jauh dari krematorium,” jelas Darwis Hidayat, ketika dihubungi Selasa malam (3/9). Terkait terjadinya kasus pembunuhan di areal krematorium, pihaknya tidak tahu menahu.

Sebab bila tidak ada aktifitas kremasi atau pembakaran jenazah, maka lokasi krematorium akan akan ditutup oleh petugas tersebut. “Dengan adanya kejadian itu di sana,  tentunya menjadi perhatian kami nantinya,” tegas Darwis Hidayat.

Untuk diketahui, jenazah AA siswi kelas VIII SMP Tri Budi Mulia Palembang,  ditemukan di bagian tengah TPU Talang Kerikil, Minggu (1/9), sekitar pukul 17.00 WIB. Mengenakan satu set pakaian olahraga, namun celananya turun sebagian.  

Dari hidungnya terdapat buih warna putih, dan darah. Juga ada seperti bekas kekerasan di leher, pipi, hidung dan mulut. Jenazah anak kedua dari 3 bersaudara itu lalu diautopsi di Ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang.

Usai autopsi, dokter forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, dr Indra Nasution SpF, menjelaskan busa pada hidung korban itu menandakan akibat kekurangan oksigen berat. “Begitu dilihat dalamnya, lebih jelas lagi,” terangnya, Minggu malam (1/9).

Dari visum luar, katanya  ditemukan ada bekas kekerasan di leher, memar di dagu/pipi kanan, bibir pecah. Leher bekas cekikan? “Bisa dikatakan seperti itu,” sebut dr Indra. Namun ditegaskannya lagi, penyebab kematiannya adalah akibat kekurangan oksigen. 

Ketika ditanyakan terkait dugaan kekerasan pada alat vital korban, dia mengatakan pihaknya juga sudah lakukan vagina swab dan rectal swab.  "Ada lah (kekerasan alat vital), bukan untuk konsumsi publik. Nanti penyidiklah," elaknya.

Tim forensik juga sudah mengambil cairan, dikirim ke patologi anatomi (PA), untuk diperiksakan. Dr Indra menambahkan, ada kuku korban yang patah. Tanda perlawanan korban mencakar pelaku? "Bisa jadi," pungkasnya.  

Jenazah AA, sudah dimakamkan di TPU Talang Kerikil, tak jauh dari rumahnya, Senin pagi (2/9). “Dia (korban, red) putri saya satu-satunya yang paling saya sayang. Saya mohon Pak polisi untuk segera menangkap pelakunya. Hukum seberat-beratnya," pinta ayahnya, Saparudin alias Udin (45), sambil menahan tangis.

Udin yang bekerja sebagai caddy golf, menuturkan putrinya itu turut membantu perekonomian keluarga. Sejak kecil hingga SMP, sepulang sekolah jualan balon di depan-depan minimarket. 

Kategori :