REL , Jakarta – Guru Besar Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. dr. Agussalim Bukhari M.Clin.Med Ph.D Sp.GK Subs.KM, menyatakan bahwa penggunaan pemanis maltodekstrin dalam produk susu ekstrak ikan diperbolehkan, asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Hal ini diungkapkan dalam sebuah diskusi daring yang diikuti di Jakarta, pada Jumat (12/9).
“Supaya ada rasa manis, dalam jumlah nggak berlebihan nggak ada masalah,” ujar Agus. Ia menambahkan, maltodekstrin berfungsi untuk menambah rasa manis dan mengurangi rasa amis pada produk susu ikan.
Selain itu, zat ini juga berperan sebagai sumber karbohidrat.
Kandungan Gizi Susu Ekstrak Ikan Lebih Tinggi dari Susu Sapi
Agus menjelaskan bahwa protein dalam susu dari ekstrak ikan lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Namun, ia menekankan bahwa susu ekstrak ikan tidak bisa menjadi satu-satunya sumber gizi bagi anak-anak.
BACA JUGA:Fakta Unik Tentang Jambu Monyet (Anacardium occidentale)
BACA JUGA:Hati-Hati Terkena Getah Buah Ini, Efeknya Bisa Bahaya Lo!!
Diperlukan tambahan zat gizi lain untuk memenuhi kebutuhan kalori harian anak, dengan jumlah yang telah disesuaikan dan mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Produk ini kan harus ada izin edar dari BPOM, itu akan dilihat dari hal tersebut, masukan dari ahli gizi juga ada misal proporsi gula 5 persen dari total kalori yang boleh ada dalam produk,” jelas Agus.
Susu Sebagai Pemenuhan Kalori Harian Anak
Susu, baik dari sapi maupun ikan, berfungsi sebagai tambahan kalori harian anak.
Menurut Agus, satu gelas susu sapi biasanya mengandung sekitar 150 kalori.
Anak usia tiga hingga empat tahun membutuhkan sekitar 1.500 kalori per hari, sedangkan anak usia hingga tujuh tahun memerlukan sekitar 2.000 kalori.
BACA JUGA:Kecombrang: Manfaat dan Kegunaan Bunga Eksotis dalam Masakan dan Kesehatan
BACA JUGA:8 Manfaat Pisang Ambon untuk Kesehatan