REL, Musi Rawas – Warga Desa Tri Anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, terpaksa turun tangan untuk mengusir gerombolan gajah liar yang memasuki permukiman mereka.
Gerombolan gajah tersebut dilaporkan masuk ke desa pada Sabtu (14/9/2024) sore, sekitar pukul 17.30 WIB, dan merusak kebun serta pondok warga.
Sekretaris Desa Tri Anggun Jaya, Parsono, menjelaskan bahwa gerombolan gajah itu berjumlah lebih dari 30 ekor.
"Iya, kalau dilihat dari rumah saya di sisi timur desa, mereka hanya berjarak sekitar 200 meter dari permukiman. Dari sisi selatan, bahkan lebih dekat, sekitar 50 meter," ujar Parsono, Senin (16/9/2024).
BACA JUGA:Legenda Aston Villa, Gary Shaw Tutup Usia
BACA JUGA:Barcelona Siap Tawarkan Kontrak Galaktik ke Lamine Yamal
Parsono mengungkapkan bahwa gerombolan gajah biasanya mendekati desa pada sore hingga malam hari.
“Kalau siang mereka menjauh ke hutan yang tidak dijamah manusia. Tapi menjelang sore, mereka mulai berdatangan lagi,” tambahnya.
Kehadiran gerombolan gajah ini sangat meresahkan warga. Selain merusak tanaman karet, mereka juga menghancurkan pondok-pondok petani.
"Tadi malam ada sekitar 20 hingga 30 ekor gajah di sisi timur, sementara di sisi selatan ada 3 ekor. Mereka langsung memakan tanaman karet dan merobohkan pondok," kata Parsono.
Kondisi ini membuat sebagian warga takut pergi ke kebun. Meski begitu, ada beberapa yang nekat tetap ke kebun, meski hanya mendekati area sekitar rumah.
"Yang nekat paling jauh hanya 500 meter dari rumah. Tapi tetap saja bahaya, apalagi gerombolan gajah ini mengganggu ekonomi masyarakat," tambahnya.
Karena situasi semakin tidak terkendali, warga desa akhirnya memutuskan untuk menggiring paksa kawanan gajah keluar dari permukiman pada Sabtu malam hingga fajar.
"Malam itu sekitar pukul 22.30 WIB, warga bersama-sama menggiring gajah di sisi timur keluar dari desa," ujar Parsono.
Dia juga berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk menangani masalah ini.