Aktifnya kegiatan anak di luar rumah terutama sejak memasuki usia 3 tahun, membuat kulitnya mudah terpapar berbagai debu, polusi, dan bakteri. Hal ini menuntut setiap orangtua untuk mulai beralih memberikan sabun antibakteri khusus anak. Namun, sebelum memberikan sabun antibakteri untuk anak, ada sejumlah hal yang perlu dipahami. Apa saja? Mari simak ulasannya berikut ini.
Serba-serbi pemberian sabun untuk anak
Apakah Anda masih berpikir bahwa anak bisa mandi menggunakan sabun yang sama dengan orang dewasa?
Faktanya, perlu dipahami bahwa anak memiliki kulit yang lebih sensitif dari orang dewasa, sehingga mereka memerlukan perawatan yang khusus.
BACA JUGA:BNN Ungkap Ladang Ganja Seluas Satu Hektar
BACA JUGA:Bendahara Samsat Empat Lawang Dirampok
Di sisi lain, anak juga disarankan untuk memulai beralih menggunakan sabun yang disesuaikan dengan usianya, yang berarti tidak terus-menerus menggunakan sabun bayi. Sebelum memilih produk sabun untuk anak Anda, pahami beberapa hal berikut ini.
Kapan anak sudah tidak bisa pakai sabun bayi lagi?
Anak sebaiknya beralih ke penggunaan sabun khusus anak (bukan untuk bayi) setelah menginjak usia 3 tahun.
Pasalnya, aktivitas bayi yang baru lahir dengan anak yang memasuki usia 3 tahun cukup berbeda.
BACA JUGA:Jembatan Gantung di Dusun Gaung Ambruk
Di usia 3 tahun, si Kecil mulai lebih aktif melakukan berbagai kegiatan baik di dalam maupun di luar rumah.
Tak jarang hal ini membuatnya sering terpapar debu, polusi, dan bakteri yang memicu bau badan, keringat, dan tumpukan kotoran di permukaan kulit.
Hal ini membuat kulit tubuh si Kecil butuh dibersihkan secara lebih rutin dibanding sebelumnya saat ia masih bayi.
Selain itu, si Kecil membutuhkan sabun antibakteri yang dapat melindungi kulit dari kuman dan bakteri.