Jamu, Ramuan Herbal Khas Indonesia yang Mendunia

Senin 14 Oct 2024 - 18:59 WIB
Reporter : Pauzan
Editor : Pauzan

RAKYATEMPATLAWANG – Jamu, ramuan herbal khas Indonesia, telah menjadi bagian dari budaya sehat bangsa ini selama berabad-abad. 

Meski zaman semakin modern, kebiasaan minum jamu tetap bertahan, baik untuk pengobatan maupun menjaga kebugaran.

 Keberhasilan tradisi ini semakin mendunia setelah UNESCO menetapkan budaya sehat minum jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada 6 Desember 2023, dalam sidang Intergovernmental Committee di Kasane, Botswana.

Penetapan ini menempatkan budaya jamu sebagai WBTb ke-13 Indonesia. UNESCO mengakui jamu sebagai ekspresi budaya yang menghubungkan manusia dengan alam dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s).

BACA JUGA:Peringatan Akio Toyoda: Mobil Listrik Murni Ancam Pekerjaan Jutaan di Industri Otomotif Jepang

BACA JUGA:Keluhan Pedagang Buah di Empat Lawang, Rugi Ratusan Juta Akibat Listrik Byarpet

Sejarah Jamu di Indonesia

Jamu diyakini berasal dari bahasa Jawa Kuno, "Djampi," yang berarti metode penyembuhan dengan ramuan herbal.

 Sejarah jamu dapat ditelusuri sejak era Kerajaan Mataram, dengan bukti-bukti arkeologis yang menunjukkan praktik pembuatan jamu di situs-situs seperti Liyangan dan candi-candi Jawa.

BACA JUGA:Lezat dan Menggugah Selera! Mengenal 10 Makanan Tradisional Sumatera Barat yang Wajib Dicoba

BACA JUGA:Mengulang Sejarah: Indonesia Vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pada abad ke-17, jamu bahkan digunakan oleh ilmuwan Jacobus Bontius untuk mengobati Gubernur Jenderal VOC, Jan Pieterszoon Coen. 

Hingga kini, jamu gendong, yang dijual dengan cara digendong, masih menjadi bentuk jamu paling populer di masyarakat Indonesia.

Kaya Akan Bahan Baku Herbal

BACA JUGA:Prabowo Subianto Panggil Sejumlah Tokoh untuk Persiapan Kabinet 2024-2029

Kategori :