REL, Lahat - Managemen PT Bukit Pembangkit Innovative PLTU Banjarsari dan Petugas Puskemas GGB Kecamatan Merapi Timur, melakukan kegiatan kunjungan door to door ke rumah penderita stunting di Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat. Total ada 9 rumah didatangi. Kegiatan ini merupakan strategi dan komitmen, dalam pemberantasan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Lahat.
Managemen PT Bukit Pembangkit Innovative langsung turun ke lapangan mengunjungi rumah anak penderita stunting di Kecamatan Merapi Timur. Mereka didampingi oleh Kepala Puskemas GGB Dr Nova, dan sejumlah staf dan ahli gizi.
Sambil melakukan pemeriksaan terhadap balita stunting dan memberikan bantuan langsung nutrisi khusus, mereka turut bercengkraman dengan keluarga dan anak balita stunting.
EVP PLTU Banjarsari Putut Dwidjoseno bersama Manager Umum Faza Ikhwana yang turun ke lapangan menjelaskan, kegiatan rutin dilakukan secara berkala. Karena masuk bagian CSR bidang Kesehatan, yakni program Insting (intervensi Stunting) yang dilaksanakan oleh PLTU Banjarsari.
BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Jajaran Bawaslu
BACA JUGA:Palembang Lagi Tidak Aman, Waspada Begal Motor
Dengan datang dan berbincang langsung ke Rumah penderita stunting, maka silaturahmi dan pendekatan akan lebih masif. selain itu akan banyak mendapatkan informasi dari sisi ekonomi, lingkungan dan lainnya, untuk bisa ditindaklanjuti.
Selain kunjungan ke rumah penderita stunting, pihaknya juga rutin melaksanakan kegiatan edukasi pencegahan, serta pemeriksaan ke dokter spesialis anak. Bahkan anak-anak dan orangtua penderita stunting, diajak untuk refresing ke Mall. Termasuk juga nutrisi khsusu yang secara kontinyu, terus didistribusikan.
"Ini salah satu metode program Insting, yang diluncurkan oleh PLTU Banjarsari untuk penderita stunting," ujar Putut Dwidjoseno, Jumat 18 Oktober 2024.
Kepala Puskemas GGB Dr Nova Anggraini menjelaskan, PLTU Banjarsari termasuk perusahaan yang secara kontinyu berkomitemen dalam menurunkan angka stunting. Metode edukasi dan penurunan pun tidak monoton, sehingga orangtua dan balita stunting meraksa happy dan semangat untuk bisa segera lolos dari status stunting. Sejak program ini dijalankan pada tahun 2022, angka penderita stunting pun terus mengalami penurunan dari 38 anak hingga sekarang tersisa 9 anak.
"Kami ucapkan terima kasih untuk PLTU Banjarsari, atas dedikasinya menekan angka stunting," ujar Dr Nova Anggraini. (*)