RAKYATEMPATLAWANG - Istilah "jam koma" belakangan ini viral di kalangan anak muda, terutama di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.
Istilah ini menggabungkan dua kata, yaitu "jam" yang merujuk pada waktu dan "koma" yang mengindikasikan kondisi tidak aktif atau terputusnya kesadaran.
"Jam koma" digunakan untuk menggambarkan keadaan ketika seseorang merasa sangat lelah setelah menjalani aktivitas padat sepanjang hari.
Akibatnya, tubuh dan otak menjadi tidak selaras, menyebabkan seseorang merasa tidak fokus atau bahkan melakukan hal-hal tanpa disadari.
BACA JUGA:Media Asing Soroti Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Presiden Prabowo Subianto Lantik Sekretaris Kabinet dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih
Fenomena ini semakin umum seiring dengan meningkatnya tekanan dan kesibukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan mahasiswa dan pekerja muda.
Banyaknya tugas, pekerjaan, dan kegiatan sosial dapat memicu kelelahan fisik dan mental yang mendalam.
Menurut beberapa pengguna media sosial, tanda-tanda "jam koma" meliputi pandangan kosong, kesalahan ketik saat menulis, dan kesulitan dalam berkomunikasi.
BACA JUGA:Prabowo Lantik Kabinet Merah Putih: Gerindra Mendapat Jatah Terbanyak
BACA JUGA:Raffi Ahmad Tidak Masuk Dalam Kabinet Prabowo-Gibran: Respons Santai dari Presenter Ternama
Istilah ini sering digunakan dalam konteks bercanda, mencerminkan kenyataan bahwa banyak anak muda merasakannya dalam keseharian mereka.
Dengan semakin banyaknya perhatian terhadap kesehatan mental, istilah "jam koma" menjadi cara bagi generasi muda untuk mengekspresikan kelelahan yang mereka alami akibat tuntutan hidup modern. (*)