RAKYATEMPATLAWANG – Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris, menghadiri Rapat Koordinasi Daerah Survei Ekonomi Pertanian Tahun 2024 yang berlangsung di Hotel Maleo.
Acara ini juga dihadiri oleh mantan Kepala BPS RI, Dr. Suhariyanto, perwakilan DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Idris menekankan pentingnya hasil sensus pertanian sebagai dasar pengambilan kebijakan daerah.
Ia menegaskan bahwa data yang diperoleh harus digunakan untuk mendukung perencanaan pembangunan, mulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) hingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
BACA JUGA:Kementerian Pertanian Targetkan 125 Ribu Hektare Sawah Baru di OKI Sumsel
BACA JUGA:Negara-Negara dengan Teknologi Canggih di Dunia
"Tanpa perencanaan yang presisi, tidak ada kemajuan yang berarti," ujarnya.
Idris juga menyoroti perlunya pengelolaan sektor pertanian secara modern. Ia menyatakan bahwa data mengenai luas lahan dan masyarakat yang terlibat dalam sektor pertanian harus dimanfaatkan secara optimal, termasuk dalam alokasi anggaran APBD.
"Jangan sampai anggaran ke sektor pertanian kecil, karena itu menunjukkan kita tidak memanfaatkan data yang ada," tambahnya.
Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri, menyampaikan bahwa kegiatan serupa dilaksanakan di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:RSCM Memperkenalkan Robot Bedah untuk Operasi Pasien
BACA JUGA:Samsung Galaxy S24 FE: Teknologi Canggih dengan Harga Terjangkau
Ia berharap informasi yang dibagikan akan memperkaya pemahaman dinas terkait, seperti Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan.
Tina juga menginformasikan bahwa hasil survei akan dirilis pada Desember 2024, dengan proses analisis data yang sedang berlangsung.
Dengan adanya rakor ini, diharapkan data yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Sulbar, mengingat hampir 44,80 persen masyarakat berprofesi di sektor pertanian.