REL, London – Keputusan Manchester United mengakhiri kerja sama dengan Erik ten Hag tidak lagi menjadi kejutan besar bagi legenda klub, Gary Neville.
Mantan bek United ini mengaku sudah lama memprediksi pemecatan tersebut, melihat kondisi buruk yang dialami Setan Merah musim ini.
Kekalahan 2-1 dari West Ham pada laga terakhir ten Hag menjadi momen yang memicu akhir dari perjalanan pelatih asal Belanda itu di Old Trafford.
United terpuruk di peringkat ke-14 klasemen Premier League, tanpa kemenangan di Liga Europa, menandai salah satu musim terburuk dalam sejarah klub.
Meski sempat menunjukkan banyak peluang saat menghadapi West Ham, kekalahan tetap tak terhindarkan akibat penalti kontroversial di menit-menit akhir.
BACA JUGA:Bangga Atlet NPCI Lahat Harumkan Nama Sumsel
BACA JUGA:Persik Kediri Siap Jamu Persib Bandung
Dengan serangkaian hasil negatif ini, pihak manajemen tampaknya tak punya pilihan lain selain mengakhiri era ten Hag, meskipun baru memperpanjang kontraknya sebulan yang lalu.
Dalam wawancara eksklusif dengan Sky Sports, Neville menyebut kekalahan 0-3 dari Tottenham pada akhir September sebagai titik balik yang memicu kemunduran United.
"Kurangnya identitas dan gaya bermain sudah menjadi misteri dalam dua setengah musim terakhir,” ujar Neville.
Pada pertandingan tersebut, Bruno Fernandes harus keluar lapangan setelah menerima kartu merah di akhir babak pertama, meninggalkan United dalam keadaan tertinggal dan tanpa arah yang jelas.
BACA JUGA:Jadi Ajang Pencarian Bakat Muda
BACA JUGA:Masing-masing Pemain Dapat Championship Rings
Neville menyoroti bahwa, selain gaya bermain yang kurang terlihat, rekrutmen pemain yang dilakukan United juga kerap mengecewakan.
Menurutnya, banyak pemain yang sebenarnya memiliki potensi untuk tampil lebih baik, namun tidak mampu menunjukkan performa maksimal di lapangan.