Penemuan Exoplanet Super Jupiter, Empat Kali Lebih Besar dari Jupiter

Minggu 03 Nov 2024 - 13:55 WIB
Reporter : Pauzan
Editor : Pauzan

RAKYATEMPATLAWANG — Peneliti menggunakan teleskop Hubble milik NASA telah mengungkap penemuan baru di luar angkasa berupa exoplanet raksasa yang dikenal sebagai Super Jupiter.

 Dengan ukuran yang empat kali lipat lebih besar dari Jupiter, Super Jupiter, yang sebelumnya disebut 2M1207b, merupakan salah satu penemuan paling signifikan dalam penelitian astronomi saat ini.

Pemimpin penelitian, Daniel Apai, menjelaskan bahwa analisis terhadap perputaran exoplanet ini dilakukan dengan mengamati variasi cahaya yang dipancarkan dari atmosfernya. 

BACA JUGA:Aplikasi Joy Zoo: Solusi Mudah untuk Dapatkan Saldo Dompet Elektronik Gratis

BACA JUGA:10 Ciri-Ciri Gagal Ginjal Stadium Awal yang Harus Diketahui

Peneliti menggunakan teknik pencitraan langsung untuk mendapatkan data lebih akurat mengenai planet ini, yang berjarak sekitar 170 juta tahun cahaya dari Bumi.

Super Jupiter bukanlah planet biasa; ia tergolong sebagai planet gagal atau brown dwarf, yang mengorbit pada jarak sekitar 150 juta km dari bintangnya. 

Dengan periode orbit selama sepuluh jam, planet ini memiliki waktu tempuh yang hampir setara dengan Jupiter di galaksi kita.

BACA JUGA:Tenaga Honorer Segera Diangkat Jadi PPPK, Tapi Dua Kategori Ini Tak Lolos!

BACA JUGA:Honda Luncurkan Air Blade 160, Siap Tantang Yamaha Aerox 155 dengan Desain Lebih Sporty dan Irit BBM

Salah satu temuan menarik adalah adanya awan di atmosfer Super Jupiter. Peneliti memprediksi bahwa awan ini dapat menghasilkan hujan yang terdiri dari partikel-partikel padat, termasuk kemungkinan hujan kaca dan hujan besi, disebabkan oleh suhu ekstrem di atmosfernya yang mencapai antara 1204,4 hingga 1426,6 derajat Celcius. 

Yifan Zhou, peneliti dari Universitas Arizona, menambahkan bahwa fenomena hujan besi dapat terjadi di planet ini, di mana besi cair jatuh mirip dengan hujan di Bumi sebelum akhirnya menguap.

Meskipun Super Jupiter telah ditemukan sepuluh tahun lalu, penelitian mendalam baru dapat dilakukan belakangan ini, menjadikan penemuan ini semakin menarik bagi komunitas ilmiah. (*)

Kategori :