REL,BACAKORAN.CO – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) merilis Indeks Bisnis UMKM untuk Triwulan III 2024. Data terbaru menunjukkan bahwa ekspansi bisnis UMKM mengalami perlambatan, dengan indeks berada pada level 102,6—turun dibandingkan Triwulan II yang mencapai 109,9. Meski masih di atas 100, penurunan ini menandakan laju ekspansi yang melambat.
BACA JUGA:Ibu Tersangka Pembunuhan Terjerat Kasus Suap Hakim Senilai Rp 3,5 Miliar
BACA JUGA:Budi Arie Setiadi Apresiasi Penegakan Hukum, Garasinya Jadi Sorotan
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan bahwa aktivitas masyarakat yang kembali normal usai Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), seperti Idul Fitri, Waisak, dan Idul Adha, mendukung ekspansi di berbagai sektor. “Kondisi ini juga didorong oleh peningkatan panen komoditas perkebunan, proyek pemerintah dan swasta yang semakin meningkat menjelang akhir tahun, serta acara pesta dan aktivitas partai politik jelang pilkada,” ujar Supari.
Namun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, terdapat penurunan indeks akibat menurunnya daya beli, normalisasi permintaan pasca perayaan HBKN, dan persaingan yang kian ketat. Beberapa komponen dalam Indeks Bisnis UMKM berada di bawah 100, seperti volume produksi/penjualan (94,1), nilai penjualan (96,1), dan penggunaan tenaga kerja (99,2). Kenaikan harga input barang turut mempengaruhi kinerja bisnis UMKM.
BACA JUGA:Aturan Terbaru Uang Pesangon Karyawan Terkena PHK Berdasarkan Putusan MK
BACA JUGA:Jakarta Utara dalam Bahaya: AHY Ungkap Ancaman 'Kiamat' Penurunan Tanah!
Secara sektoral, beberapa sektor seperti pertanian serta hotel dan restoran mengalami kontraksi. Di sektor pertanian, penurunan terjadi pasca panen raya di Triwulan II dan musim kemarau yang cukup kering di sejumlah daerah. Sementara itu, sektor hotel dan restoran mengalami penurunan permintaan pasca HBKN dan libur sekolah. Di sisi lain, sektor pertambangan masih tumbuh seiring musim kemarau yang mendukung kegiatan penambangan pasir dan air bersih.
Meski meluas, pelaku UMKM tetap optimis akan kinerja bisnis di Triwulan IV, yang tercermin pada Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM sebesar 122,3. Namun optimisme ini juga menurun dibandingkan kuartal sebelumnya, mengindikasikan laju pertumbuhan yang lebih moderat.
BACA JUGA:Situs Judi Online Disamarkan di Instagram: Influencer Bengkulu Mengaku Untung Ratusan Juta
Sejalan dengan ini, sentimen pebisnis UMKM terhadap ekonomi dan bisnis juga menurun. Indeks Sentimen Bisnis (ISB) untuk Triwulan III 2024 tercatat di 115,1, sementara Indeks Kepercayaan Pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) berada pada level 125,9, lebih rendah dari Triwulan II. Menurut Supari, penilaian paling rendah diberikan pada kemampuan pemerintah dalam menstabilkan harga barang dan jasa, yang tercermin pada indeks terkait sebesar 110,5.
Informasi Tentang Survei Survei ini dilakukan oleh BRI Research Institute pada tanggal 20 September hingga 2 Oktober 2024, melibatkan lebih dari 7.084 responden UMKM dari berbagai sektor di33 provinsi.(*)