Nah, jika lansia atau orang tua minum alkohol dalam kondisi rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu, hal tersebut bisa berbahaya untuknya.
Demi memastikan keamanan minum alkohol, lansia perlu bertanya terlebih dahulu kepada dokter atau apoteker mengenai interaksi yang mungkin terjadi.
4. Risiko jatuh
Pada lansia, terlalu banyak minum alkohol dapat memperparah masalah keseimbangan. Hal ini dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia.
Jika sudah demikian, potensi patah tulang panggul atau lengan serta luka lainnya pun semakin besar.
Apalagi, lansia memiliki tulang yang lebih tipis daripada anak muda, sehingga lebih rentan patah. Nah, tingkat patah tulang pinggul pada orang lanjut usia meningkat dengan penggunaan alkohol.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika lansia mulai mengurangi minum alkohol. Hal ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus bagi perawat lansia.
Bagaimana agar lansia tetap bisa minum alkohol?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, boleh saja lansia mengonsumsi alkohol. Akan tetapi, ada banyak hal yang perlu lnsia perhatikan sebelumnya.
Salah satunya, lansia harus membatasi jumlah alkohol yang hendak dikonsumsi, yaitu kurang dari tujuh gelas dalam satu minggu.
Namun ingat, setiap produk mengandung kadar alkohol yang berbeda-beda. Selalu perhatikan dan hitung kadar alkohol yang hendak Anda konsumsi.
Pasalnya, dua gelas besar bir saja sudah setara dengan minum empat gelas alkohol dalam sehari.
Tak hanya itu, aturan aman minum alkohol tersebut hanya berlaku bagi lansia yang tidak memiliki masalah kesehatan apa pun.
Anda juga perlu mempertimbangkan kondisi tubuh dan risiko penyakit sebelum mengonsumsi alkohol.
Oleh sebab itu, sebaiknya sebisa mungkin hindari mengonsumsi alkohol untuk hidup lansia yang sehat dan bahagia.
Kesimpulan