Detak jantung meningkat dengan cepat, otot-otot bekerja lebih keras, dan tubuh menghasilkan lebih banyak energi untuk mempertahankan kecepatan.
3. Pembakaran kalori
BACA JUGA:5 Cara Menjaga Stamina Tubuh untuk Anda yang Super Sibuk
BACA JUGA:Jangan Sampai Tertukar, Ini Bedanya Penyakit Gondok dan Gondongan
Perbedaan signifikan lainnya antara jalan kaki dan lari terletak pada pembakaran kalori.
Dikutip dari Harvard Health Publishing, berlari selama 30 menit dapat membakar sekitar 255 — 670 kkal tergantung berat badan dan kecepatan berlari.
Di sisi lain, jalan kaki membakar kalori lebih lambat. Dalam waktu 30 menit, seseorang yang berjalan dengan kecepatan sedang mungkin hanya membakar kalori sekitar 107 — 189 kkal.
Meski jumlahnya lebih sedikit, jalan kaki tetap efektif bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau menjaga kebugaran secara perlahan dan bertahap.
4. Dampak pada sendi
Perbedaan lari dan jalan kaki lainnya terletak pada area sendi. Lari memberikan dampak yang lebih besar pada sendi, terutama pada lutut, pergelangan kaki, dan pinggul.
Saat berlari, terdapat fase di mana kedua kaki terangkat dari tanah sehingga ketika kaki menyentuh tanah lagi, tekanan yang diterima lebih besar.
Sebaliknya, jalan kaki adalah aktivitas berdampak rendah. Karena salah satu kaki selalu menyentuh tanah, tekanan yang diterima sendi lebih rendah dibandingkan lari.
Jalan kaki sering dianjurkan bagi mereka yang memiliki masalah sendi atau sedang dalam masa pemulihan dari cedera karena gerakannya yang lembut dan minim tekanan.
5. Efek pada kesehatan jantung
Lari memberikan manfaat kardiovaskular yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat.
Karena intensitasnya yang tinggi, lari dapat mempercepat detak jantung dengan cepat, meningkatkan kapasitas paru-paru, dan memperkuat otot-otot jantung.