RAKYATEMPATLAWANG – Misteri tentang bagaimana orang Mesir kuno membangun piramida megah akhirnya terungkap. Para peneliti dari Universitas Amsterdam, Belanda, mengungkapkan bahwa kunci utama terletak pada penggunaan pasir basah di gurun saat mengangkut batu besar dan patung.
Teknik sederhana ini memungkinkan para pekerja kuno mengangkut beban berat dengan lebih mudah dan efisien.
Selama ini, para ahli dibuat bingung oleh kemampuan Mesir kuno menggerakkan balok-balok batu besar melintasi padang pasir luas untuk membangun piramida.
Ternyata, rahasianya ada pada teknik sederhana: benda-benda berat ditempatkan di atas kereta luncur, yang kemudian didorong di atas pasir gurun yang telah dibasahi.
BACA JUGA:Bank BRI Tawarkan Berbagai Pilihan Kredit Kendaraan Bermotor dengan Suku Bunga Kompetitif
BACA JUGA:BRI Permudah Transaksi Perbankan dengan Layanan Payroll untuk Karyawan
Dengan membasahi pasir, tanah menjadi lebih kaku dan padat, sehingga kereta luncur bisa meluncur lebih lancar dan cepat.
Hal ini mencegah pasir menumpuk di depan kereta, yang biasanya terjadi jika pasir dalam kondisi kering.
Seorang peneliti dari tim Universitas Amsterdam menjelaskan, “Dengan perpaduan air yang tepat, pasir gurun menjadi lebih kaku dibandingkan dengan pasir kering.
Kereta luncur dapat meluncur jauh lebih mudah, dan pasir tidak menumpuk di depan kereta sebagaimana yang terjadi saat pasir kering.”
BACA JUGA:BRI Link Permudah Akses Perbankan di Pedesaan, Bantu Perekonomian Warga Ogan Ilir
BACA JUGA:BRI Peduli Salurkan Beasiswa untuk Anak TNI dan Polri dalam Rangka Hari Pahlawan 2024
Temuan ini tidak hanya menjelaskan rahasia di balik pembangunan piramida, tetapi juga dapat menginspirasi inovasi modern.
Para ahli berharap bahwa prinsip yang sama bisa diterapkan pada teknologi transportasi masa kini untuk menghemat bahan bakar minyak bumi yang semakin menipis.
Penggunaan pasir basah untuk mengurangi gesekan dapat memberikan wawasan tentang efisiensi energi di berbagai bidang.