Amerika disebut sedang kemalingan lagi. Kali ini di halaman belakangnya sendiri: Amerika Latin.

Jumat 15 Nov 2024 - 15:14 WIB
Reporter : Pauzan
Editor : Pauzan

BACA JUGA:Erick Thohir: Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka

BACA JUGA:Anggota Komisi X Verrel Bramasta Soroti Minimnya Anggaran Riset, Hanya Rp 6,5 Triliun Jauh dari Standar UNESCO

"Ada dikit lah, Mas", sahut Yu Ira. "Apa penglarisnya ?" "Sebelum berangkat saya selalu lihat anu Mas..." "Anu apa" "Burung, Mas. Butung bapaknya anak²" "Lihat gmn ?" "Kalo si burung serong kanan saya berangkat kerja ke kanan. Kalo serong kiri saya ke kiri" Bolkin senyum².

Kelihatan penasaran. "Lha kalo si burung tegak lurus, piye Yu ?" "Alah si Mas ini kok kepo. Kalo burung tegak lurus saya tdk jadi berangkat jualan Mas" NB: semoga Pak Irwan baca humor ini sehingga saya digratisi nginap di hotelnya. Hotel Tentrem Jogja. 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯•苏约诺 

DARI SISI PERGURUAN TINGGI, SEBENARNYA PEMBERIAN GELAR DR.HC. ITU SEMACAM PERNYATAAN "LIKE" DI FACEBOOK.. Sejumlah kampus top di Indonesia dan luar negeri punya tradisi bagi-bagi gelar DR. HC buat yang dianggap "sudah keren banget!" Mulai dari UI, UGM, ITB, hingga Harvard dan Oxford. Tujuannya? Selain buat branding, siapa tahu dapat "hadiah" berupa donasi, akses jaringan keren, atau peluang kerjasama. Singkatnya: buat "networking"..!! Bisa diibaratkan, pemberian gelar DR.

HC itu semacam "like" dari kampus yang levelnya dewa. Semakin sering dibagi kepada orang yang "tepat", semakin naik juga gengsi kampusnya. Memang, kadang, gelar ini lebih ampuh dari "jurus" branding mana pun, jika dilihat dari sisi perguruan tinggi..!  Kadang yang menerima lebih banyak manfaat, bukanlah penerima gelar, tetapi justru perguruan tinggi yang memberikan gelarlah yang menerima "manfaat" lebih banyak.. (Beda cerita, kalau perguruan tinggi "gak jelas" coba-coba memberikan gelar DR.HC. Akan banyak yang curiga dengan motivasinya).. 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯•苏约诺 

PAK IRWAN BUKAN HANYA PENGUSAHA BIASA.. Pak Irwan Hidayat bukan pengusaha biasa. Beliau bisa dianggap, sudah memenuhi syarat sebagai konglomerat.

Mengapa? Ini alasannya, dan semoga ini juga "tambahan justifikasi" kelayakan beliau menerima gelar DR.HC. 1). Diversifikasi Bisnis. Beliau menguasai berbagai sektor bisnis. Mulai dari produk jamu dan kesehatan (Sido Muncul), perhotelan (Hotel Tentrem dan Hotel Teraskita), media, startup, hingga properti dan perkebunan. 2). Nilai Ekonomi yang Signifikan. Sido Muncul sebagai inti dari bisnisnya yaitu sebagai produsen jamu terbesar di Indonesia, memiliki kapitalisasi pasar yang besar, dan berpengaruh di industri kesehatan tradisional. 3) Pengaruh dan Jaringan Bisnis.

Dengan posisinya yang kuat di industri jamu, kontribusi besar di sektor kesehatan dan UMKM, serta relasi bisnis yang luas, Irwan juga memiliki pengaruh signifikan di dunia bisnis di Indonesia. 

Dari kombinasi 3 hal di atas, Irwan Hidayat dapat dipandang sebagai konglomerat. Karena ia bukan hanya sukses di satu sektor, tetapi juga punya portofolio bisnis yang luas dan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. 

Achmad Faisol 

KBBI: tanggung jawab » per.tang.gung.ja.wab.an 1. n perbuatan (hal dan sebagainya) bertanggung jawab 2. n sesuatu yang dipertanggungjawabkan Gabungan kata: pertanggungjawaban korporasi; pertanggungjawaban pengganti; pertanggungjawaban perusahaan; pertanggungjawaban pidana orang tua 

Waris Muljono 

Prof (HC) DIS masih butuh validasi dengan gelar give away utk persiapan menarik simpati publik dlm pilpres. Itu krn memang publik masih menilai seseorang dari kemasannya. Rasanya pak irwan hidayat sekarang ini ga perlu validasi dengan gelar give away itu.

Kategori :