Dorong Peran Masyarakat

Jumat 22 Nov 2024 - 21:43 WIB
Reporter : Pauzan
Editor : Pauzan

REL, Palembang – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Selatan (Sumsel) terus mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk menciptakan suasana aman, lancar, dan kondusif dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. 

Langkah ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosialisasi yang melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama.

“Kami terus mendorong peran para tokoh agar dapat menciptakan suasana yang kondusif dan sejuk menjelang pencoblosan,” ujar Ahmad Naafi, Anggota Bawaslu Sumsel, dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Pentingnya Peran Tokoh Masyarakat Guna Menyukseskan Pemilukada Serentak 2024 yang digelar Polda Sumsel di Hotel The Zuri, Jumat (22/11/2024).

Ahmad menegaskan, Bawaslu Sumsel telah memperkuat pengawasan di seluruh tahapan Pilkada guna meminimalisir pelanggaran, baik secara administratif maupun pidana. Program 

“Satu Desa Satu Pengawas” menjadi salah satu strategi untuk memastikan Pilkada berjalan sesuai aturan.

“Kami mengajak masyarakat untuk melaporkan setiap pelanggaran yang ditemukan. Dengan keterlibatan masyarakat, Pilkada dapat terlaksana dengan integritas, serta prinsip luber dan jurdil,” tambahnya.

Wakil Direktur Intelkam Polda Sumsel, AKBP Mario Ivanry, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah memetakan wilayah yang rawan konflik, termasuk di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Terdapat 204 TPS yang masuk kategori sangat rawan dan 1.700 TPS rawan. Kerawanan ini meliputi potensi konflik antar pendukung hingga lokasi yang rawan bencana,” jelas Mario.

Ia juga menyoroti suasana Pilkada yang semakin memanas, terutama selama debat pasangan calon (paslon). Salah satu kejadian yang mendapat perhatian adalah insiden walk out salah satu paslon di OKU dan Muba. 

“Kami akan memastikan agar konflik tidak meluas akibat intrik semacam ini,” tegasnya.

Peran Strategis Tokoh Masyarakat dan Agama

Akademisi Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr. Senna Prabujaya, menekankan pentingnya peran tokoh masyarakat dalam meredam konflik yang mungkin timbul akibat gesekan politik.

“Tokoh masyarakat dan agama adalah simpul utama dalam mengidentifikasi serta mencegah potensi konflik. Suara mereka sangat penting dalam menjaga stabilitas,” ujarnya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumsel, Syarnubi, turut menambahkan bahwa perwakilan majelis dari enam agama telah berkomitmen menjaga kondusifitas Pilkada.

FKUB juga terus mengedukasi umat agar tidak terpengaruh oleh isu yang dapat memecah belah.

Kategori :