Fadli Zon Tanggapi Kontroversi Pameran Lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional

Senin 23 Dec 2024 - 06:00 WIB
Reporter : Edo
Editor : Edo

REL,BACAKORAN.CO – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait kontroversi pameran tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia (GNI) yang memicu polemik publik. Kontroversi ini bermula dari lima lukisan yang dianggap vulgar dan berpotensi membahayakan sejumlah pihak.

"Beberapa lukisan memang agak vulgar. Salah satunya menggambarkan orang yang sedang telanjang, bersenggama, dan menggunakan topi khas budaya tertentu seperti topi raja Mataram atau Jawa. Hal ini berpotensi menyinggung budaya tertentu," ujar Fadli Zon dalam konferensi pers di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat , Jumat (20/12/2024).

BACA JUGA:Menikmati Keindahan Pulau Pisang Krui, Destinasi Wisata Alam dan Budaya yang Memikat di Lampung

BACA JUGA:Inilah Daftar 5 Kota Terkaya di Jawa Tengah 2024 Berdasarkan PDRB per Kapita

Polemik Tanpa Kurator

Selain isu konten vulgar, Fadli Zon menyoroti absennya kurator resmi dalam pameran tersebut. Kurator utama, Suwarno Wisetromo, melaporkan kemunduran diri sebelum pameran berlangsung. Fadli menjelaskan bahwa keberadaan kurator sangat krusial untuk menjaga keselarasan tema pameran.

"Kurator itu penting dalam pameran seni. Tema awal pameran adalah 'Kedaulatan Pangan', tetapi ada sejumlah lukisan yang tidak sesuai dengan tema ini. Kabarnya, lukisan-lukisan itu dipasang sendiri oleh seniman tanpa sepengetahuan kurator," tambah Fadli Zon.

Ia juga mengisyaratkan kemungkinan adanya motif politik di balik pameran ini. “Mungkin ada motif-motif politik lain, sehingga kuratornya merasa tidak setuju dan memutuskan untuk mundur,” katanya.

BACA JUGA:Awal Mula Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar: Fakta Mengejutkan di Baliknya

BACA JUGA:Siap Perkokoh dan Gaungkan Pendidikan Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pameran Galeri Nasional Tanggapi Penundaan

Pihak GNI sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait tertundanya pameran. Dalam siaran pers, GNI menyebut bahwa karya-karya Yos Suprapto yang dianggap kontroversial adalah inisiatif pribadi seniman dan tidak melalui proses kuras yang sesuai.

“Karya-karya tersebut telah dievaluasi oleh kurator pameran dan dinyatakan tidak relevan dengan tema kurasi yang telah ditentukan,” tulis perwakilan GNI dalam pernyataan tersebut.

BACA JUGA:Inilah Daftar 5 Kota Terkaya di Jawa Tengah 2024 Berdasarkan PDRB per Kapita

BACA JUGA:Mengenal Perbedaan Beras Premium dan Medium: Kualitas, Ciri, dan Harga yang Perlu Anda Tahu!

Kategori :