Terbongkar! Sindikat Uang Palsu di Perpustakaan UIN Makassar Beroperasi 14 Tahun
REL, Makassar – Fakta mengejutkan terungkap dari kasus uang palsu yang mengguncang Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Polisi menetapkan 17 orang sebagai tersangka, termasuk Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim (AI), yang diduga menjadi dalang utama sindikat tersebut.
Sindikat ini diketahui telah beroperasi sejak tahun 2010.
Dilansir dari detikSulsel, Jumat (20/12/2024), sindikat uang palsu ini memanfaatkan fasilitas kampus untuk mencetak uang dengan nilai fantastis. “Timeline pembuatan dan peredaran uang palsu ini dimulai dari Juni 2010, udah lama ini.
Kemudian lanjut 2011 sampai dengan 2012,” ungkap Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan dalam konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024).
Beroperasi Secara Sistematis Selama 14 Tahun
Setelah pertama kali beroperasi pada tahun 2010, sindikat ini sempat menghentikan aktivitas mereka.
Menurut Irjen Yudhiawan, pada tahun 2022, para pelaku mulai merencanakan kembali aksinya dengan strategi yang lebih matang.
“Kemudian Juli 2022 merencanakan lagi pembuatan dan mempelajari lagi. Jadi kalau dilihat dari sekarang, perencanaan pembuatan ini dimulai dari 2022. Kalau 2010 ini masih tahap pengenalan,” jelasnya.
BACA JUGA:Awal Mula Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar: Fakta Mengejutkan di Baliknya
Produksi uang palsu mulai digencarkan kembali pada Mei 2024, setelah mesin pencetak uang, kertas, dan tinta khusus didatangkan dari China.
Mesin tersebut kemudian diangkut ke gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar pada September 2024.
Hasil pertama dari produksi baru ini, sebesar Rp150 juta, mulai diedarkan pada November 2024.