Sementara itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Palembang, Muhamad Taswin, menjelaskan bahwa sosialisasi Germas ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
BACA JUGA:Sempat Ditolak, Kini Changhong Xue Resmi Sebagai WNI
"Salah satu poin penting dalam Inpres tersebut adalah pencegahan stunting melalui pemberdayaan masyarakat, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia dini. Germas juga mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga, tidak merokok, dan menjaga kebersihan," paparnya.
Ia menambahkan, dalam sosialisasi ini, Poltekkes Kemenkes Palembang juga memberikan materi tentang pemanfaatan kearifan lokal dan pendekatan kesehatan komplementer dalam pencegahan stunting.
"Kearifan lokal adalah pengetahuan dan praktik yang dimiliki oleh masyarakat setempat dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan. Kearifan lokal dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas makanan bergizi bagi masyarakat, khususnya di daerah terpencil dan kurang berkembang," katanya.
"Kesehatan komplementer adalah penggunaan metode kesehatan yang tidak termasuk dalam praktik kesehatan konvensional, seperti akupunktur, pijat, herbal, dan meditasi. Kesehatan komplementer dapat membantu mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting, dengan cara yang lebih alami, holistik, dan terjangkau," lanjutnya.
Ia berharap, dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami dan menerapkan Germas, serta memanfaatkan kearifan lokal dan kesehatan komplementer dalam upaya pencegahan stunting.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah daerah dan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, dan sejahtera. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini," tutupnya. (adv)