REL,BACAKORAN.CO – Situasi politik di Tanah Air kembali menjadi sorotan menjelang 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Isu komunikasi antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo memunculkan spekulasi terkait pergeseran dinamika politik, termasuk potensi rekonsiliasi antara PDIP dan pemerintah.
Komunikasi Megawati-Prabowo dan Implikasi Politik
Berita yang beredar menyebutkan bahwa Megawati telah berkomunikasi dengan Prabowo mengenai status hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka KPK dalam kasus Harun Masiku. Jika kabar ini benar, hal ini bisa menjadi indikasi awal pelunakan sikap Megawati terhadap pemerintahan Prabowo.
Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), menyatakan bahwa jika komunikasi ini membahas situasi hukum Hasto, maka ini merupakan sinyal penting bahwa Megawati mulai mencari jalan keluar dari ketegangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “PDIP mungkin membutuhkan Prabowo untuk menenangkan hubungan panasnya dengan Jokowi, terutama di tengah situasi hukum yang menekan,” ujar Dedi.
BACA JUGA:Elegansi Shin Tae-yong Menanggapi Sindiran Bung Towel
BACA JUGA:Diogo Jota Selamatkan Liverpool dari Kekalahan, Gol Kilat Pertama Sentuhannya!
PDIP dan Prospek Bergabung ke Pemerintah
Meski demikian, Dedi menegaskan, bergabungnya PDIP ke dalam koalisi pemerintahan masih merupakan hal yang sulit. “Dukungan PDIP mungkin akan diberikan di parlemen tanpa melibatkan kadernya dalam kabinet Prabowo,” tambah Dedi.
PDIP saat ini menghadapi berbagai tekanan internal dan eksternal. Di sisi lain, Prabowo juga membutuhkan dukungan untuk melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi. Dengan dukungan Megawati dan PDIP, dominasi Jokowi di kancah politik nasional bisa berkurang, memberikan ruang yang lebih besar bagi Prabowo untuk mengatur pemerintahannya.
BACA JUGA:Rahasia Mesin Tetap Dingin: Kapan dan Bagaimana Mengganti Coolant Mobil Anda
BACA JUGA:Seleksi CPNS 2025 Berpotensi Dibuka, MenPAN RB Sampaikan Penjelasan Lengkap
Reaksi dari Gerindra
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, membantah Megawati telah menghubungi Prabowo. Ia menegaskan, kasus Hasto merupakan masalah hukum yang ditangani KPK, tanpa campur tangan Prabowo atau Gerindra.
“Penegakan hukum adalah resmi KPK, dan tidak ada kaitannya dengan Prabowo atau Gerindra,” jelas Dasco saat diwawancarai di DPR RI, Senin (13/1).
BACA JUGA:Seleksi PPPK 2024 Tahap 1: Tanpa Optimalisasi, Apa Dampaknya Bagi Honorer?