Selain kram, dismenore juga dapat menimbulkan gejala berupa mual, muntah, pusing dan sakit kepala. Guna menurunkan intensitas gejala tersebut, disarankan untuk mengonsumsi teh chamomile setiap hari.
2. Menurunkan gula darah
Teh chamomile dapat menurunkan gula darah dengan meningkatkan penggunaan glukosa di dalam otot. Karena mengeluarkan glukosa, maka teh chamomile ini bisa mengurangi peradangan akibat inflamasi dikaitkan dengan resistensi insulin.
BACA JUGA:Truk Box Engkel Berkecepatan Tinggi Terjun ke Sungai Beringin
Resistensi insulin sendiri merupakan kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik. Penyebabnya adalah gangguan dalam merespons insulin. Kondisi ini terjadi pada pengidap diabetes.
3. Memperlambat atau mencegah osteoporosis
Osteoporosis adalah pengeroposan tulang sehingga meningkatkan potensi patah tulang dan postur bungkuk.
Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita pascamenopause akibat penurunan jumlah estrogen dalam tubuh.
Di dalam teh chamomile terdapat efek anti antiestronik yang berperan dalam mengatur hormon estrogen. Kandungannya bisa menyeimbangkan kadar estrogen pada wanita menopause sehingga bisa terhindari dari osteoporosis.
Ada berbagai makanan yang baik untuk mencegah osteoporosis.
4. Mengurangi peradangan
Peradangan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh guna melawan infeksi. Teh chamomile mengandung senyawa kimia efek mengurangi peradangan. Ini dapat mencegah masalah kesehatan, termasuk wasir, gangguan pencernaan, radang sendi, gangguan autoimun, bahkan depresi.
5. Meningkatkan kualitas tidur
Teh chamomile menjadi salah satu terapi alternatif yang paling banyak digunakan agar tidur menjadi lebih nyenyak, memperpanjang waktu tidur dan mengatasi insomnia.
Efek ini berasal dari kandungan zat apigenin yang bekerja layaknya obat penenang.
Meski umumnya aman, ada beberapa golongan yang memerlukan kehati-hatian khusus saat ingin mengonsumsi teh chamomile. Di antaranya yaitu anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta pengidap penyakit hati atau ginjal.(*)