Minim Bukti, Empat Remaja Tasikmalaya Divonis Penjara dalam Kasus Pengeroyokan

Jumat 24 Jan 2025 - 19:12 WIB
Reporter : Pauzan
Editor : Pauzan

Erni menambahkan, minimnya anggaran dan target penyelesaian kasus yang tinggi turut memengaruhi kualitas penyelidikan. “Desakan menyelesaikan 60 persen kasus dalam setahun sering mengorbankan ketelitian penyidikan berbasis ilmiah,” katanya.

Dampak Sosial dan Psikologis

Vonis terhadap keempat remaja ini memicu kekhawatiran tentang dampak jangka panjang.

 Anak-anak yang masuk ke lembaga pemasyarakatan berisiko mengalami stigmatisasi dan terpapar lingkungan yang buruk. “Lapas sering menjadi ‘sekolah kejahatan’ bagi anak-anak yang awalnya hanya korban salah tangkap,” jelas Erni.

Kasus ini menjadi sorotan banyak pihak yang berharap agar penegak hukum di Indonesia lebih serius menerapkan metode penyelidikan berbasis ilmiah demi keadilan dan menghindari salah tangkap yang merugikan masyarakat. (*)

Kategori :