REL, Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti merespons penolakan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pelajar di Papua.
Menurutnya, evaluasi akan dilakukan untuk menyempurnakan program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Penolakan datang dari sejumlah pelajar di Kabupaten Yahukimo yang meminta agar program MBG digantikan dengan pendidikan gratis.
Tak hanya itu, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua juga menolak keras program tersebut dan bahkan mengancam akan melakukan aksi kekerasan jika program tetap berjalan.
Evaluasi dan Penyempurnaan Program MBG
Abdul Mu'ti menegaskan bahwa Kemendikdasmen akan terus mengevaluasi program MBG agar dapat berjalan lebih baik di masa mendatang.
BACA JUGA:Kisah Mengerikan di Rumah Kapal Teluk Betung: Banyak Jin, Hantu,dan Kecelakaan Misterius!
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu’ti Masuk Daftar Menteri Berkinerja Terbaik Versi Survei Celios
"Ya, program ini masih terus akan dievaluasi dan disempurnakan," ujarnya di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, berbagai tantangan di lapangan akan menjadi masukan penting bagi pemerintah dalam memperbaiki skema pelaksanaan MBG.
"Berbagai kasus yang terjadi tentu akan menjadi input untuk penyempurnaan program ini di masa mendatang," tambahnya.
Mu'ti juga menegaskan bahwa Kemendikdasmen tetap mendukung penuh program ini, mengingat pemenuhan gizi memiliki korelasi kuat dengan stamina dan prestasi akademik pelajar.
Pelajar Papua Tolak MBG, Pilih Pendidikan Gratis
Sebelumnya, sejumlah pelajar di Yahukimo menyatakan keberatan dengan program MBG. Mereka menilai bahwa pendidikan gratis lebih dibutuhkan dibandingkan bantuan makanan bergizi.
Mereka pun berharap Presiden Prabowo dapat mengalihkan anggaran MBG untuk memberikan pendidikan gratis bagi masyarakat Papua.