Profesor sosiologi politik dari London School of Economics, Kirstin Surak, menjelaskan bahwa meskipun banyak pembeli paspor ini mungkin tidak akan mengunjungi Nauru, kewarganegaraan dari negara kecil ini bisa memberikan keuntungan bagi mereka yang ingin lebih leluasa dalam perjalanan internasional.
BACA JUGA:Surga Tersembunyi di Papua! Telaga Biru Samares, Destinasi Magis yang Wajib Dikunjungi
Sejarah Kelam Nauru dan Harapan Baru
Sebagai negara kepulauan yang kecil, Nauru memiliki sejarah panjang yang penuh tantangan.
Pada awal abad ke-20, pulau ini dieksploitasi secara besar-besaran untuk tambang fosfat.
Akibatnya, sekitar 80% wilayahnya kini tidak dapat dihuni, sehingga masyarakatnya bergantung pada daerah pesisir yang rentan terhadap bencana lingkungan.
Dengan kondisi ini, program paspor emas menjadi harapan baru bagi Nauru untuk memperoleh sumber pendapatan guna menambah transfer penduduk dan membangun masa depan yang lebih aman.***