Dampak buruk lainnya akibat berdiri terlalu lama yakni gangguan pembuluh darah vena tungkai. Kondisi ini dalam dunia medis dikenal sebagai chronic venous insufficiency (CVI).
Terlalu lama berdiri menjadi salah satu faktor risiko CVI. Pasalnya, berdiri berjam-jam bisa mengganggu sirkulasi darah dari pembuluh darah vena kaki ke jantung.
CVI bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan luka pada kaki bila tidak diobati. Maka dari itu, penting untuk mewaspadai gejalanya, seperti timbulnya varises, pembengkakan, dan nyeri pada kaki.
Bagaimana cara mencegah gangguan kesehatan akibat berdiri terlalu lama?
Posisi berdiri memang sering kali diharuskan dalam beberapa pekerjaan. Namun, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk menghindari efek negatif berdiri terlalu lama.
1. Duduk berkala
Selalu sediakan kursi di dekat tempat kerja. Hal ini untuk memastikan agar Anda bisa duduk selama beberapa menit secara berkala, setidaknya 30 menit sekali.
Di samping itu, Anda juga perlu memaksimalkan waktu istirahat untuk bersantai. Beristirahatlah jika otot terasa lelah atau kaku saat Anda bergerak.
2. Ubah posisi berdiri
Para ahli menyarankan untuk mengubah posisi berdiri setidaknya setiap delapan menit sekali. Anda pun bisa menggunakan pijakan kaki di bawah meja.
Perubahan posisi ini bertujuan untuk memindahkan berat badan Anda dari dua kaki ke salah satu kaki secara bergantian.
Menggerakkan kaki secara teratur akan membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi efek berbahaya dari berdiri terlalu lama.
3. Pilih alas kaki yang tepat
Sepatu atau alas kaki yang Anda gunakan selama bekerja harus bisa menopang kaki dengan baik dan nyaman.
Pilihlah sepatu yang dilengkapi sol penyerap guncangan, bagian tumit tidak melebihi 5 cm, dan cukup lebar sehingga tidak mengubah bentuk kaki Anda.
4. Gunakan lantai khusus