REL, Jakarta - Dominasi Google di dunia mesin pencari mulai goyah. Generasi muda kini memilih chatbot AI dan TikTok sebagai sumber informasi utama mereka.
Google, yang selama dua dekade terakhir mendominasi jagat mesin pencari, kini menghadapi tantangan serius.
Kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI), maraknya platform seperti TikTok, dan menurunnya kepercayaan publik terhadap hasil pencarian Google menjadi pukulan telak bagi raksasa asal Mountain View tersebut.
Sebuah laporan kolaboratif antara The Verge, Vox Media, dan Two Cents Insights mengungkapkan pergeseran drastis perilaku pengguna internet, terutama Gen Z dan milenial.
BACA JUGA:Pagaralam Bentuk 35 Koperasi Kelurahan Merah Putih
Sebanyak 52% responden di Amerika Serikat mengaku telah meninggalkan Google dan beralih ke chatbot AI serta TikTok untuk mencari informasi.
Tak hanya itu, 66% pengguna menilai kualitas informasi di internet semakin buruk, dan 76% dari mereka merasa hasil pencarian Google didominasi konten bersponsor yang tidak relevan.
Hanya 14% dari konten bersponsor tersebut yang dianggap benar-benar membantu.
Apple Ikut Goyahkan Dominasi Google
BACA JUGA:Dorong Revitalisasi Sektor Perikanan
Masalah Google tak berhenti sampai di situ. Dalam persidangan kasus antimonopoli yang tengah berlangsung, Wakil Presiden Senior Apple, Eddy Cue, mengungkap bahwa Apple tengah menjajaki kemungkinan mengganti Google Search sebagai mesin pencari default di Safari.
Apple dikabarkan telah berdiskusi dengan beberapa penyedia AI seperti Perplexity, OpenAI, dan Anthropic.
"Teknologi AI generatif masih dalam tahap awal, tapi kami ingin memastikan pengguna Safari punya pilihan yang lebih relevan dan aman," kata Cue.
Menurutnya, Apple bahkan tengah mengembangkan integrasi lebih dalam antara Siri dan ChatGPT, serta membuka peluang menghadirkan Gemini—AI milik Google—di iPhone, sebagai bagian dari diversifikasi teknologi pencarian.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Siapkan Anggaran Rp1 Triliun