REL,Palembang – Terletak di kawasan Gandus, Kota Palembang, Museum Al-Qur’an Al-Akbar menjadi salah satu destinasi wisata religi yang paling ikonik di Sumatera Selatan.
Tempat ini tidak hanya menjadi pusat spiritualitas, tetapi juga rumah bagi mushaf Al-Qur’an terbesar di dunia yang terbuat dari kayu tembesu dengan ukiran kaligrafi Arab yang memukau.
Museum ini berhasil memadukan seni, budaya, dan keagamaan dalam satu ruang yang menginspirasi dan mempesona para pengunjung, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Mushaf raksasa ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang sekaligus daya tarik utama bagi wisatawan.
Mushaf Raksasa dari Mimpi Spiritual
Mushaf Al-Qur’an raksasa ini merupakan karya besar seniman kaligrafi asal Palembang, Sofwatillah Mohzaib atau akrab disapa Opat.
Ia memulai proyek ini pada tahun 2002, berawal dari sebuah mimpi spiritual yang mendalam.
Dibantu oleh para pengrajin profesional dari Solo, Jepara, dan Semarang, proyek ini berhasil diselesaikan dalam waktu tujuh tahun.
Total terdapat 630 halaman Al-Qur’an yang masing-masing diukir secara manual menggunakan 315 papan kayu tembesu dari 40 kubik kayu, dengan biaya keseluruhan mencapai sekitar Rp1,2 miliar. Ukiran kaligrafinya tidak hanya indah, tetapi juga memiliki tajwid dan tanda baca yang sesuai kaidah.
BACA JUGA:Helmi Hasan Ungkap 100 Rumah Rusak Akibat Gempa Bengkulu, Separuh Dinyatakan Rusak Berat
Karya Seni Spiritual yang Hidup
Setiap lembar mushaf menampilkan warna dasar kayu coklat yang berpadu dengan kaligrafi timbul berwarna emas.
Tampilan ini memberikan kesan hidup dan sakral yang mendalam.
Selain nilai seni tinggi, pengunjung juga dapat merasakan ketenangan batin dan refleksi spiritual ketika berada di dalam museum.